GAZA (Arrahmah.id) — Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, siap menghadapi rencana pendudukan Israel yang melancarkan serangan darat ke Jalur Gaza. Kesiapan Hamas ini terlihat dari dirilisnya video yang merekam ucapan “sambutan” Hamas kepada pasukan Israel. Bunyinya sebagai berikut:
Selamat datang tentara Israel yang ingin ke Gaza, kami sangat menyambut Anda.
Silakan masuk, maka akan ada tiga pilihan untuk Anda. Pertama, Gaza telah menjadi kuburan massal Anda.
Kedua, Anda akan menjadi tawanan kami.
Ketiga, Anda akan kembali ke tempat Anda dalam kondisi cacat, baik cacat fisik maupun mental.
Demikian ucapan prajurit Al Qassam Hamas.
Tidak hanya menghadapi Hamas, pasukan Israel dipastikan akan berhadapan juga dengan jutaan warga Gaza, karena menurut pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, rakyat Palestina baik di Tepi Barat maupun di Gaza tidak akan meninggalkan tempat mereka.
“Keputusan kami adalah tetap di dalam tanah air kami,” kata Haniyeh yang juga merujuk ke Mesir didorong jadi tujuan mengungsi warga Palestina seperti dikutip dari Reuters (15/10/2023).
Sebelumnya, setelah tenggat waktu ultimatum 6 jam selesai, militer Israel meminta mereka untuk tidak kembali ke Kota Gaza hingga waktu, “Ketika kami bilang sudah aman”.
IDF menegaskan sebelumnya mereka meminta warga Gaza untuk mengungsi ke wilayah selatan adalah demi keselamatan mereka sendiri.
Mereka juga mengkritik Hamas yang meminta rakyat Gaza untuk tak mengungsi ke selatan.
Pemerintah Amerika Serikat (AS) yang juga sekutu Israel mengimbau warga di Gaza melakukan evakuasi kek selatan melalui perbatasan Rafah, Mesir. AS disebut bekerja sama dengan Mesir, Israel, dan Qatar untuk membuka perbatasan Rafah selama jam yang terbatas itu pada Sabtu lalu.
“Kami telah menginformasikan kepada warga AS di Gaza kepada mereka yang bisa dikontak, jika mereka ingin selamat, mereka sebaiknya mendekati perbatasan Rafah,” demikian juru bicara Kemenlu AS pada Sabtu lalu.
Pemerintah Federal AS memperkirakan jumlah orang yang memiliki dwikenegaraan Palestina-Amerika di Gaza mencapai 500 hingga 600 dari jumlah populasi Jalur Gaza sebanyak 2,3 juta warga.
Mengutip dari CNN, militer Israel menyatakan telah mempersiapkan Fase Lanjutan ke Gaza usai ultimatum 6 jam mengungsi selesai. Serangan fase lanjutan itu adalah gempuran dari seluruh front–udara, laut, dan darat–dengan operasi di darat secara signifikan untuk ‘memburu’ milisi Hamas di Gaza.
Sebelumnya, Israel telah menyiagakan prajurit dan alutsista, serta komando cadangannya di sepanjang perbatasan Gaza.
Perang Israel dan Palestina telah berlangsung sepekan terakhir. IDF memborbardir Gaza setelah milisi Hamas melakukan manuver ke dalam wilayah Israel sebelumnya. (hanoum/arrahmah.id)