GAZA (Arrahmah.id) – Sayap bersenjata Hamas pada Sabtu (29/3/2025) merilis rekaman yang menunjukkan seorang sandera “Israel” di Gaza yang meminta pemerintah untuk membebaskannya, video kedua yang disebarkan oleh kelompok perlawanan tersebut dalam beberapa hari.
Kelompok kampanye Forum Sandera dan Keluarga yang Hilang mengidentifikasi pria tersebut sebagai Elkana Bohbot, yang diculik dari sebuah festival musik di “Israel” selatan selama serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang memicu perang.
Rekaman tersebut berdurasi lebih dari tiga menit, menunjukkan Bohbot berbicara dalam bahasa Ibrani dan berulang kali mengangkat tangannya saat dia memohon kebebasannya, lansir AFP.
Bohbot terlihat bersama tawanan lainnya, Yosef Haim Ohana, dalam sebuah video yang dirilis pada Senin oleh Brigade Ezzedine Al-Qassam, sayap bersenjata Hamas.
Dalam rekaman tersebut, kedua orang tersebut berbicara tentang bahaya yang mereka hadapi sejak serangan udara Israel di Gaza dilanjutkan pada 18 Maret, setelah lebih dari dua bulan gencatan senjata.
Dalam video pada Sabtu, Bohbot kembali mengatakan bahwa pengeboman yang sedang berlangsung dapat merenggut nyawanya, dan ia memohon untuk dipertemukan kembali dengan istri dan putranya.
Sejak Israel memperbarui serangannya di Gaza, Hamas telah memperingatkan bahwa operasi militer tersebut dapat membahayakan para sandera.
Dari 251 sandera yang diambil selama serangan Hamas pada 2023 terhadap “Israel”, 58 orang masih berada dalam tahanan di Gaza, termasuk 34 orang yang menurut militer “Israel” telah tewas.
Serangan baru “Israel” ini terjadi setelah berminggu-minggu mengalami kebuntuan dalam pembicaraan untuk memperpanjang gencatan senjata yang dimulai pada 19 Januari. (haninmazaya/arrahmah.id)