GAZA (Arrahmah.id) — Kelompok perlawanan Palestina Hamas merilis video tiga sandera pria lanjut usia di tengah laporan berlanjutnya pembicaraan mengenai kesepakatan gencatan senjata.
“Anda harus melepaskan kami dari sini – tidak peduli biayanya,” kata Chaim Peri (79) dalam video tersebut, yang dibuka dengan pernyataan, “Jangan biarkan kami menjadi tua di sini.”
Dilansir Al Jazeera (18/12/2023), ketiga pria tersebut, termasuk Yoram Metzger (80) dan Amiram Cooper (85) berasal dari daerah Kibbutz Nir Oz yang diserang oleh Hamas pada 7 Oktober.
“Kami tidak ingin ada korban jiwa akibat serangan udara militer IDF,” ujarnya lagi.
Ketiga pria tersebut, semuanya berjanggut, terlihat duduk bersebelahan dalam video yang diposting Hamas ke Telegram.
Peri, yang duduk di tengah, mengatakan dia dan sandera lanjut usia lainnya yang memiliki masalah kesehatan sangat menderita dalam kondisi yang serba terbatas.
Menurut Peri, ia sedang berada di rumahnya di Nir Oz ketika Hamas menyerang. Dia mencoba mengusir orang-orang bersenjata sambil menyembunyikan istrinya di balik sofa, kata putranya kemudian kepada Reuters. Dia akhirnya menyerahkan dirinya untuk menyelamatkan istrinya, yang tetap bersembunyi.
Cooper dan Metzger ditangkap bersama istri mereka yang telah dikembalikan Hamas ke Israel selama gencatan senjata.
“Kami adalah generasi yang membangun landasan bagi penciptaan Israel. Kamilah yang memulai militer IDF. Kami tidak mengerti mengapa kami ditinggalkan di sini,” katanya.
Juru bicara militer Daniel Hagari menyebut video Hamas itu sebagai “video kriminal dan teroris” karena menunjukan warga sipil yang sangat lanjut usia dan butuh pertolongan medis.
“Chaim, Yoram, dan Amiram. Saya harap Anda mendengarkan saya malam ini,” kata Hagari dalam jumpa pers yang disiarkan televisi. “Ketahuilah ini: Kami melakukan segalanya – segalanya – untuk memulangkan Anda dengan selamat.”
Qatar dan Mesir awalnya memediasi kesepakatan gencatan senjata pada akhir November di mana mereka menjamin pembebasan 105 sandera dengan imbalan jeda perang selama tujuh hari.
Kepala Mossad David Barnea bertemu dengan Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al Thani di Eropa pekan lalu dan ada laporan bahwa mereka telah dijadwalkan untuk bertemu di Warsawa dengan kepala CIA Bill Burns, namun tidak ada konfirmasi bahwa pertemuan tersebut telah terjadi.
Pejabat Hamas Osama Hamdan pada hari Senin menegaskan kembali posisi kelompoknya bahwa negosiasi pertukaran sandera tidak akan dilakukan sampai Israel menghentikan perangnya di Gaza.
“Kami terbuka terhadap inisiatif dari Qatar dan Mesir mengenai pertukaran sandera yang akan menghentikan perang di Gaza,” kata Hamdan pada konferensi pers di Beirut.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bersikeras bahwa Israel akan melanjutkan kampanyenya sampai Hamas hancur. (hanoum/arrahmah.id)