GAZA (Arrahmah.id) — Abu Ubaidah, juru bicara Brigade Al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Pakestina Hamas, mengumumkan Hamas akan membebaskan 6 tahanan pada Sabtu (22/2/2025), sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan dengan Israel.
Pertukaran tersebut akan membebaskan dua tahanan Israel yang ditahan Hamas sejak tahun 2014 yaitu Avera Mengistu dan Hisham Al-Sayed, selain sandera yang ditahan sejak 7 Oktober 2023.
Dilansir Sky News (21/2), Abu Ubaidah menulis keenam nama tahanan tersebut melalui unggahan di Telegram resminya.
“Dalam rangka #AlAqsa_Flood_Deal untuk pertukaran tawanan, Brigade Al-Qassam memutuskan untuk membebaskan tawanan Zionis berikut besok, Sabtu, 22-02-2025:
1. Eliya Maimon Isaac Cohen
2. Omer Shem Tov
3. Omer Wenkert
4. Tal Shoham
5. Avera Mengistu
6. Hisham Al-Sayed”
Sementara itu, Israel akan membebaskan sekitar 600 tahanan Palestina, termasuk 50 orang dengan hukuman seumur hidup dan hukuman yang panjang, 47 orang dari mereka yang dibebaskan dalam kesepakatan pertukaran tentara Israel “Gilad Shalit tahun 2011” yang ditangkap kembali, dan sekitar 444 tahanan pria dan wanita yang ditangkap selama perang di Gaza.
Menurut perjanjian gencatan senjata tahap pertama, Hamas akan membebaskan 33 sandera Israel termasuk delapan jenazah sandera dan Israel akan membebaskan ribuan tahanan Palestina.
Sejak perjanjian tersebut berlaku pada 19 Januari 2025, Hamas telah membebaskan 19 sandera Israel yang masih hidup dan empat jenazah sandera.
Pembebasan enam sandera besok akan menjadi pertukaran tahanan gelombang ke delapan.
Sementara itu, penyerahan empat jenazah lainnya belum dijadwalkan. (hanoum/arrahmah.id)