GAZA (Arrahmah.com) – Hamas menggambarkan pengundurdan diri Menteri Pertahanan “Israel” Avigdor Lieberman sebagai “kemenangan politik untuk Gaza”. Juru bicara kelompok tersebut, Sami Abu Zuhri mengatakan pada Rabu (14/11/2018) bahwa pengunduran diri Lieberman mengisyaratkan pengakuan kekalahan dan kegagalan untuk menghadapi perlawanan Palestina.
Ia menambahkan bahwa ketekunan Gaza telah mengirim gelombang kejut politik ke “Israel”.
Lieberman mengatakan dia mengundurkan diri sebagai bentuk protes atas “gencatan senjata” yang ditengahi oleh Mesir yang dicapai dengan kelompok-kelompok bersenjata di Gaza, lansir Al Jazeera.
Gencatan senjata itu diumumkan pada Selasa (13/11) oleh faksi-faksi yang dipimpin Hamas, dimaksudkan untuk mengakhiri dua hari serangan udara “Israel” ke Gaza setelah operasi rahasia “Israel” di wilayah itu yang direspon oleh perlawanan Palestina dengan tembakan roket.
Sedikitnya 15 warga Palestina gugur dan dua orang “Israel” tewas dalam pertempuran selama dua hari.
Lieberman telah menganjurkan untuk terus memukul Hamas dan ia mundur dari jabatannya sebagai bentuk protes.
Perdana Menteri “Israel”, Benjamin Netanyahu mengomentari gencatan senjata dengan mengatakan bahwa “para pemimpin telah melakukan hal yang benar”. (haninmazaya/arrahmah.com)