TRIPOLI (Arrahmah.id) – Kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, kemarin berbicara dengan ketua Dewan Kepresidenan Libya, Mohamed Al-Menfi, dan membahas perkembangan terkait masalah Palestina dan posisi Libya dalam normalisasi hubungan dengan “Israel”.
Haniyeh menyampaikan apresiasinya dan rakyat Palestina atas penolakan Libya untuk menormalisasi hubungan dengan negara pendudukan.
Haniyeh menambahkan, masyarakat Palestina menerima sikap Libya dengan bangga, terutama karena sikap tersebut berbeda dengan sikap sejumlah negara Arab lainnya yang telah menormalisasi hubungan dengan “Israel”.
Dia menambahkan bahwa posisi Libya merupakan dukungan kuat bagi rakyat Palestina dalam menghadapi pemerintah fasis “Israel” dan rencana mereka melawan perjuangan Palestina.
Al-Menfi menyatakan sikap tegas Libya dan tidak dapat dibatalkan terhadap perjuangan Palestina dan mengingat kunjungannya ke Jalur Gaza sepuluh tahun yang lalu, mengungkapkan kenangan indahnya atas kunjungan tersebut.
Dalam pidatonya di hadapan Kabinet kemarin, Perdana Menteri Libya Abdul Hamid Dbeibeh menegaskan kembali dukungan pemerintahnya terhadap Palestina. “Saya berbicara atas nama Anda semua, tentang kebanggaan kami terhadap posisi yang diambil oleh rakyat Libya, yang mereka jelaskan melalui sejumlah platform, bahwa perjuangan Palestina mengalir dalam diri mereka.”
“Kami dengan keras menolak segala bentuk normalisasi dan sepenuhnya mendukung rakyat Palestina dan perjuangan mereka serta ibu kota abadi mereka, Yerusalem, dan kami terus mengutuk semua serangan terhadap mereka dan hak-hak mereka.” (zarahamala/arrahmah.id)