Damaskus – Gerakan Perlawanan Islam Hamas kembali menampik sejumlah berita yang didesas-desuskan oleh Presiden Mahmud Abbas tentang adanya kontak hubungan pihaknya dengan pihak Zionis Israel. Hamas juga menyampaikan keheranannya kenapa sampai Abbas menjual ‘bazar’ dusta dan bohong kepada publik dalam mengendalikan posisi politiknya di tanah Palestina.
Dalam keterangan pers yang dikeluarkan oleh kantor penerangan Hamas, yang foto kopiannya diterima koresponden infopalestina di Damaskus kemarin, Ahad (21/10) gerakan ini mengatakan; “Nampaknya slogan “Berdustalah…. Berdustalah sampai orang akan mempercayaimu” yang didengung-dengungkan oleh Gobles, mantan menteri penerangan Hitler, adalah slogan yang paling disukai oleh Mahmud Abbas dan kelompoknya. Sejak peristiwa Gaza dan dusta-dusta yang mereka hembuskan itu tidak pernah berhenti, tanpa sungkan-sungkan lagi.”
Masih tambah pernyataan itu, “Mereka itu masih saja dalam kedengkian yang luar biasa dan masih melanjutkan kampanye kebohongan dan kedustaan. Salah satu kedustaan yang mereka gembar-gemborkan itu adalah bahwa disana ada serangkaian kontak hubungan antara Hamas dengan pihak Zionis Israel. Berita ini mereka sebarkan secara terang-terangan atau secara tersembunyi. Terakhir kali adalah pernyataan-pernyataan Abbas yang ia sampaikan saat diwawancarai oleh TV Arabia, didalamnya Abbas menegaskan bahwa disana ada semacam kontak-kontak seperti itu.”
Hamas meminta kepada Abbas dan kelompoknya untuk “Menghentikan jalan dusta itu sebagai bentuk rasa sayang kepada mereka sendiri dan kepada bangsanya yang sekarang ini sedang bersabar tak kenal henti.”
Masih lanjut pernyataan Hamas, “Barangkali kasus yang memicu kedustaan mereka adalah apa yang dipublikasikan oleh harian Israel Jerusalem Post yang dalam halaman situsnya menayangkan video tentang seorang seorang wanita yang dibunuh oleh Hamas di Jalur Gaza. Namun setelah itu terungkap bahwa pihak harian tersebut menyatakan bahwa video itu pemberian seorang pejabat tinggi aparata keamanan yang dikendalikan oleh Otoritas Palestina (OP) miliknya Abbas. Segera tersebar berita yang tidak benar itu. Lalu terungkap lagi bahwa wanita yang terbunuh itu wanita Irak yang terbunuh di Irak, yang menyebabkan pihak harian itu menyampaikan permohonan maaf dan menjelaskan duduk perkara yang sebenarnya. Akan tetapi nampaknya kasus tersebut tidak menghalangi kelompok Abbas untuk menghentikan kedustaannya. “Jika kamu tidak malu, maka berbuatlah sesuka hatimu.” Demikian sebagaimana yang terdapat di dalam surat pernyataan Hamas tersebut.
Sumber: Infopalestina