GAZA (Arrahmah.com) – Gerakan Perlawanan Palestina, Hamas, partai yang berkuasa di Jalur Gaza yang dikepung, mengatakan dalam sebuah pernyataan menyusul pidato oleh Fathi Hammad, anggota biro politiknya, bahwa sikap resmi gerakan itu adalah untuk berjuang melawan pendudukan “Israel” yang sedang berlangsung di Palestina, dan bukan orang Yahudi.
Sikap resmi Hamas diumumkan setelah Fathi Hammad memberikan pidato, pada hari Jumat 12 Juli lalu, tepat sebelum prosesi Great Return March dimulai, dan menyerukan “membunuh orang-orang Yahudi di mana pun mereka berada.”
Sebagai tanggapan, Hamas mengeluarkan pernyataan yang mengklarifikasi sikapnya bahwa perjuangan mereka bukan melawan orang Yahudi di mana pun, dan tidak melawan Yudaisme sebagai agama, tetapi melawan pendudukan ilegal “Israel” yang sedang berlangsung di Palestina.
Ia menambahkan bahwa pernyataan Hammad adalah miliknya sendiri, karena itu tidak mewakili sikap dan kebijakan resmi gerakan tersebut, dan mengatakan bahwa mereka telah berulang kali mengutuk serangan terhadap tempat-tempat ibadah Yahudi di seluruh dunia, lansir IMEMC (15/7/2019).
Hamas juga mengatakan bahwa prosesi Great Return March sudah sangat populer dan bertujuan untuk menghancurkan pengepungan “Israel” yang mematikan di Jalur Gaza, dan menambahkan bahwa protes dipegang oleh rakyat, dan berbagai faksi nasional dan politik Palestina, dan institusi.
Hamas juga menyeru warga Palestina, yang berpartisipasi dalam aksi yang sedang berlangsung, agar hanya mematuhi pernyataan dan posisi Komisi Tinggi Nasional Great Return March, karena aksi unjuk rasa ini bersifat damai, dan bertujuan untuk menghancurkan pengepungan mematikan “Israel” pada Jalur Gaza. (haninmazaya/arrahmah.com)