GAZA (Arrahmah.id) — Informasi bahwa kelompok perlawanan Palestina Hamas memenggal kepala 40 bayi Israel dalam serangan mereka ramai diberitakan media. Awal mula berita ini dilaporkan jurnalis Israel Nicole Zedek yang meliput kejadian di Kfar Aza.
Namun informasi itu dibantah militer Israel setelah kantor berita Anadolu Agency menghubungi kantor juru bicara militer Israel untuk menanyakan hal tersebut.
“Kami melihat berita itu, tapi kami belum memiliki detail atau memastikannya,” kata kantor juru bicara militer Israel, dikutip dari Anadolu Agency (10/10/2023).
Sebelumnya dalam laporan yang dikutip dari LBC, serangan besar-besaran yang dilancarkan pasukan Hamas pada Sabtu (7/10) merenggut nyawa 40 bayi Israel.
Bayi-bayi ini disebut telah dibantai secara sadis, dibakar hidup-hidup, dan dipenggal oleh pasukan pimpiman Ismail Haniyah ini.
“Kfar Aza adalah lokasi pembantaian, setelah 40 bayi dibantai sebagai bagian dari serangan hari Sabtu,” bunyi pernyataan media itu.
Laporan mengenai kekejaman Hamas disampaikan berbagai media terafiliasi Barat yang pro-Israel. New York Post dalam laporannya menulis Hamas membunuh 40 bayi serta bocah, lalu memenggalnya. Tindakan itu diduga terjadi di Kibbutz yang berada dekat perbatasan dengan Gaza.
Tabloid Inggris, Metro, juga mengunggah headline berjudul “40 bayi dibunuh Hamas”. Namun, kabar itu disangkal oleh Sky News yang menyatakan bahwa kepala korespondennya di lapangan tidak melihat ada bukti bahwa bayi-bayi Israel dipenggal oleh Hamas.
Sedangkan laporan reporter CNN di lapangan, Nic Robertson, hanya mengatakan bahwa terjadi pembunuhan di Kibbutz tapi tidak pemenggalan.
Memang, banyak video atau foto yang ditudingkan sebagai kekejaman Hamas berseliweran di media sosial menyusul perlawanan Hamas yang tak terduga pada 7 Oktober lalu. Setelah membacanya, tak sedikit postingan itu hoaks atau propaganda kubu pro-Israel. (hanoum/arrahmah.id)