GAZA (Arrahmah.com) – Gerakan Hamas memperingatkanpendudukan “Israel” bahwa mereka akan membayar harga mahal atas kejahatannya di kota suci Al-Quds, dan berjanji bahwa Hamas akan mengambil langkah yang “mengejutkan” dan “kuat”, sebagaimana dilansir oleh MEMO, Sabtu (23/10/2014).
Berbicara kepada surat kabar Palestina Al-Risalah, jurubicara Hamas Hussam Badran menegaskan bahwa kota Al-Quds akan mengalami eskalasi besar terlebih saat ini sedang mengalami kondisi intifada yang sesungguhnya sejak beberapa bulan berupa penangkapan-penangkapan, korban berjatuhan setiap hari dan penyerbuan berulang-ulang yang dilakukan oleh penjajah Zionis.
Dia menambahkan bahwa kota Al-Quds siap menghadapi eskalasi di semua level, akan terjadi aksi-aksi perlawanan terlebih dengan meningkatnya kebrutalan “Israel” dan sikap Arab dan dunia internasional yang membisu.
Badran memperingatkan: “Musuh [Israel] keliru jika berpikir bahwa mereka bisa memprediksi respon yang akan datang. Ia tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan”
Al-Quds baru-baru ini menyaksikan eskalasi yang mengerikan, termasuk pembunuhan dan penangkapan warga Palestina, serta invasi yang hampir setiap hari terjadi yang dilancarkan oleh pemukim “Israel”, serta polisi dan tentara terhadap Masjid Al-Aqsa.
Remaja Palestina Ayman Shaludi, (20), menabrak para penumpang “Israel” saat mereka sedang menunggu kereta di Al-Quds. Menurut sebuah laporan bahwa insiden itu sebagai balas dendam karena seorang pemukim Yahudi telah membunuh seorang gadis Palestina berusia 5 tahun di Hebron.
Namun, saksi mata mengatakan bahwa kecelakaan mobil itu tidak direncanakan saat mobil itu, sebagaimana yang terekam dengan kamera CCTV, bertabrakan sekitar 14 meter sebelum menghantam penumpang yang menunggu kereta di stasiun. Kemudian, ketika remaja itu keluar dari mobilnya setelah berhenti, seorang penjaga “Israel” menembaknya.
Badran menekankan bahwa apa yang terjadi di Al-Quds terorganisir dengan baik. Dia juga meremehkan ancaman “Israel” yang menargetkan para pemimpin Hamas.
“Ancaman “Israel” bukan hal yang baru, dan pada saat yang sama mereka tidak bisa menggentarkan para pemimpin gerakan [Hamas],” katanya.
“Mereka tidak akan mengubah sikap kami,” tegasnya.
(ameera/arrahmah.com)