GAZA (Arrahmah.id) – Juru bicara Gerakan Hamas, Dr. Abdul Latif Al-Qanou, menegaskan bahwa Jalur Gaza tetap menjadi wilayah yang dibebaskan oleh tangan rakyatnya dan para mujahid, serta tidak bisa diduduki oleh kekuatan luar mana pun, termasuk “Israel.”
Al-Qanou menyatakan bahwa penarikan pasukan pendudukan dari Netzarim adalah hasil dari keberanian perlawanan dan keteguhan rakyat Gaza, yang berhasil memaksa “Israel” tunduk pada tuntutan mereka.
“Hingga hari ke-22 sejak kesepakatan gencatan senjata, pendudukan Zionis masih menghambat pelaksanaan protokol kemanusiaan, terutama dalam hal masuknya tenda, bahan bakar, dan peralatan berat,” ungkapnya.
Hamas kembali meminta para mediator untuk menekan “Israel” agar melaksanakan gencatan senjata dengan tepat, termasuk memastikan masuknya perlengkapan medis dan bantuan kemanusiaan guna menyelamatkan nyawa warga Gaza.
Selain itu, Al-Qanou menegaskan bahwa kelanjutan pertukaran tahanan dan penarikan pasukan dari Gaza membuktikan bahwa klaim kemenangan total yang digaungkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu hanyalah kebohongan.
“Apa yang tidak bisa dicapai oleh pendudukan selama 15 bulan melalui kelaparan, genosida, dan penghancuran sistematis dengan pengusiran rakyat kami, tidak akan bisa dicapai oleh Presiden Trump dengan kesepakatan properti,” tegasnya.
Gerakan Hamas menegaskan bahwa perlawanan tetap berlanjut hingga Gaza benar-benar terbebas dari cengkeraman “Israel.”
(Samirmusa/arrahmah.id)