GAZA (Arrahmah.com) – sebuah sumber yang dekat dengan sayap bersenjata Hamas , Brigade Al-Qassam, mengisyaratkan pada Sabtu (31/1) bahwa kelompok itu tidak lagi menerima Kairo sebagai mediator antara Hamas dan “Israel”, setelah pengadilan Mesir melarang sayap bersenjata Hamas dan memasukkanya kedalam daftar organisasi teroris.
“Setelah keputusan pengadilan itu Mesir tidak lagi menjadi mediator antara Palestina-Israel,” kata sumber itu kepada Reuters.
Kairo telah memainkan peran penting dalam menengahi gencatan senjata antara “Israel” dan Hamas dalam agresi brutal “Israel” muslim panas lalu.
Pelarangan itu merupakan buntut dari penyerangan terhadap militer Mesir di Sinai yang menewaskan puluhan tentara.
Para pejabat Mesir menuding bahwa senjata telah diselundupkan dari Jalur Gaza ke Mesir. Senjata-senjata itu dituding jatuh ke tangan kelompok-kelompok pejuang yang bertempur menggulingkan pemerintahan Kairo, yang dukungan Barat dan Amerika Serikat.
Para pejuang yang berpangkalan di Sinai, Mesir, yang berbatasan dengan Gaza, dituding membunuh ratusan personel polisi dan tentara rezim Mesir sejak lengsernya Mursi.
Gejolak pun kemudian meluas ke bagian-bagian lain di Mesir yang merupakan negara Arab paling padat penduduknya.
(ameera/arrahmah.com)