GAZA (Arrahmah.com) – Kementerian Dalam Negeri Gaza mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan kontak dengan pemerintah Mesir untuk membahas pembukaan penyeberangan Rafah “secara permanen”.
“Penyeberangan Rafah telah beroperasi sebagian sejak Maret, yang mewakili rintangan bagi warga yang bepergian,” juru bicara kementerian dalam negeri Gaza, Iyad Al-Bazm, mengatakan kepada pejabat Al-Aqsa yang dikelola Hamas.
Al-Bazm menunjukkan bahwa kementerian telah melakukan kontak dengan pemerintah Mesir “untuk menyetujui formula untuk membuka perlintasan secara permanen sesuai dengan langkah-langkah keamanan dan pencegahan,” menambahkan bahwa pembicaraan itu “masih berlangsung.”
“Ada lebih dari 4.000 kasus kebutuhan mendesak untuk melakukan perjalanan yang terdaftar di otoritas penyeberangan, selain banyak orang yang terlantar di luar negeri yang tidak dapat kembali ke rumah,” kata pejabat Palestina itu.
Sejak merebaknya virus Corona pada Maret lalu, penyeberangan Rafah telah ditutup oleh otoritas Mesir, karena dikhawatirkan penyebaran penyakit tersebut. Kairo dikabarkan telah membuka perlintasan tersebut dalam sejumlah kesempatan, termasuk untuk pemulangan warga Palestina.
Sejauh ini, total 55.951 warga Palestina telah tertular virus tersebut, 48.719 di antaranya telah pulih, dan 455 telah meninggal, menurut data resmi. 4.102 orang yang terinfeksi berada di Gaza, termasuk 26 kematian, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
(fath/arrahmah.com)