GAZA (Arrahmah.id) – Kelompok perlawanan Palestina Hamas merilis sebuah video pada Jumat (26/1/2024) yang menunjukkan tiga wanita “Israel” yang disandera di Gaza sejak serangan 7 Oktober.
Dua wanita yang muncul dalam video berdurasi lima menit itu mengatakan bahwa mereka adalah tentara “Israel”, dan wanita ketiga mengatakan bahwa dia adalah seorang warga sipil.
Ketiga wanita tersebut telah diidentifikasi oleh AFP dengan menggunakan sumber-sumber resmi dan masyarakat.
Para wanita tersebut mengatakan bahwa mereka telah ditahan selama 107 hari, yang menunjukkan bahwa video mungkin direkam pada Ahad lalu.
Perilisan video tersebut terjadi tak lama setelah keputusan dari pengadilan tertinggi PBB bahwa “Israel” harus melakukan segala cara untuk mencegah tindakan genosida di Gaza.
Pengadilan menyerukan “pembebasan segera dan tanpa syarat” para sandera yang diculik dalam serangan 7 Oktober lalu.
Serangan Hamas pada 7 Oktober yang belum pernah terjadi sebelumnya mengakibatkan kematian sekitar 1.140 orang di “Israel”, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka-angka resmi “Israel”.
Para pejuang juga menahan sekitar 250 sandera dan “Israel” mengatakan bahwa 132 di antaranya masih berada di Gaza, termasuk mayat-mayat dari sedikitnya 28 tawanan yang tewas. (haninmazaya/arrahmah.id)