GAZA (Arrahmah.id) – Hamas menyerukan kepada negara-negara dan organisasi-organisasi Arab dan Muslim untuk mengutuk dan menyatakan kemarahan terhadap pasukan “Israel” yang telah membakar mushaf Al-Quran di sebuah Masjid di Gaza.
“Pembakaran mushaf Al-Quran dan penodaan serta penghancuran Masjid menegaskan sifat ekstremis entitas ini dan tentara kriminal yang penuh kebencian serta perilaku fasis mereka terhadap apa pun yang terkait dengan identitas dan kesucian bangsa kita,” kata kelompok Palestina itu dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (24/8/2024), seperti dilansir Al Jazeera.
Al Jazeera Arabic telah menayangkan rekaman, yang diperoleh dari kamera tentara “Israel”, yang menunjukkan mereka merobek-robek halaman-halaman kitab suci umat Islam dan membakarnya di Masjid Bani Saleh di Gaza utara.
Saluran tersebut juga mempublikasikan video dari pesawat tak berawak “Israel” yang menunjukkan pengeboman Masjidil Haram yang bersejarah di Khan Younis.
Menurut Kantor Media Pemerintah Gaza, “Israel” telah menghancurkan 610 Masjid dan tiga gereja selama 10 bulan terakhir di Gaza.
Pada Sabtu, Hamas menyerukan kepada “orang-orang yang bebas di dunia” untuk bertindak membela tempat-tempat suci Muslim dan Kristen di Palestina dan mengakhiri “perang pemusnahan” terhadap Jalur Gaza.
Serangan “Israel” telah menewaskan lebih dari 40.200 warga Palestina dan mengubah sebagian besar wilayah Palestina yang terkepung menjadi puing-puing.
Council on American-Islamic Relations, sebuah kelompok advokasi Amerika Serikat, mengatakan bahwa penodaan terhadap mushaf Al-Quran dan penargetan Masjid-masjid di Gaza membuktikan bahwa “perang ‘Israel’ terhadap rakyat Palestina di Gaza juga merupakan perang terhadap Islam itu sendiri”.
Kelompok ini juga meminta Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk mengecam pelanggaran “Israel”.
“Pemerintahan Biden harus mengutuk penodaan agama ini dan menangguhkan transfer senjata kepada pemerintah ‘Israel’ untuk memaksa mengakhiri kampanye pembantaian dan kelaparan di Gaza,” kata direktur eksekutif CAIR, Nihad Awad, dalam sebuah pernyataan.
Warga Muslim Palestina di Gaza terus melakukan salat berjamaah di samping reruntuhan Masjid yang hancur. Namun, beberapa kali jamaah diserang oleh pemboman “Israel” selama pertemuan doa dalam beberapa kesempatan.
Bulan lalu, serangan “Israel” terhadap jamaah yang berkumpul untuk shalat di dekat masjid yang hancur di kamp pengungsi Shati di Gaza utara menewaskan sedikitnya 20 orang.
Awal bulan ini, tentara “Israel” juga mengebom sebuah sekolah yang menampung warga sipil yang mengungsi di Kota Gaza saat salat subuh, menewaskan lebih dari 100 orang. (haninmazaya/arrahmah.id)