GAZA (Arrahmah.com) – Sekitar 1.000 warga Palestina berpartisipasi dalam demonstrasi damai yang kembali digelar pada Jum’at (18/5/2018), yang merupakan Jum’at pertama di bulan Ramadhan, empat hari setelah pasukan “Israel” menewaskan lebih dari 60 demonstran di perbatasan Gaza.
Pemimpin Hamas memimpin doa di perbatasan sebelum matahari terbenam dan kemudian berpartisipasi dalam demonstrasi tersebut.
Berdasarkan laporan dari seorang wartawan AFP, pemimpin Hamas Ismail Haniya menunjukkan simbol kedamaian dengan memberikan tanda V dengan jarinya dan melambai-lambaikan bendera Palestina beberapa ratus meter dari pagar perbatasan.
Militer “Israel” mengatakan sekitar 1.000 “perusuh” berkumpul di lima titik di sepanjang perbatasan, sebagaimana dilansir MEE.
Demonstrasi tersebut adalah yang terbaru setelah “Israel” membunuh lebih dari 60 warga sipil Palestina dalam demonstrasi yang digelar pada Senin (14/5) bertepatan dengan relokasi kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Para demonstran yang telah memulai aksi sejak 30 Maret tersebut menuntut hak agar para pengungsi Palestina diizinkan untuk kembali ke tanah kelahiran mereka yang sekarang diduduki “Israel”.
Lebih dari 1,3 juta warga Gaza merupakan pengungsi yang berasal dari wilayah-wilayah yang dirampas “Israel” pada tahun 1948.
Sejak demonstrasi dimulai, setidaknya 116 warga Palestina telah gugur akibat tembakan yang dilancarkan pasukan “Israel” di Jalur Gaza.
Berbicara di sebuah masjid di Kota Gaza sebelumnya, Haniya membantah adanya kesepakatan yang telah dibuat untuk mengakhiri demonstrasi, ia bersumpah akan melanjutkan demonstrasi tersebut.
“Demonstrasi tidak akan berhenti sampai blokade dicabut sepenuhnya dari Jalur Gaza,” katanya.
Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi mengumumkan pada Kamis (17/5) malam, bahwa perbatasan Mesir dengan Gaza akan dibuka selama bulan Ramadhan untuk “meringankan penderitaan” warga Gaza.
Media Palestina berspekulasi bahwa sebuah kesepakatan telah diambil antara Hamas dengan Mesir untuk membuka perbatasan sebagai ganti untuk mengakhiri demonstrasi.
Haniya menyambut baik keputusan Sisi untuk membuka perbatasan, tetapi ia membantah bahwa perjanjian semacam itu telah dibuat.
“Ada desas-desus bahwa Hamas membuat kesepakatan dengan Mesir untuk mengakhiri demonstrasi. Pernyataan ini tidak berdasar,” ungkapnya.
Di Yerusalem, sebanyak 120.000 orang Palestina melakukan ibadah di Masjid Al-Aqsha pada Jum’at (18/5). Polisi “Israel” bersenjata lengkap berjaga di gerbang masjid yang terletak di Yerusalem timur. (Rafa/arrahmah.com)