PALESTINA (Arrahmah.com) – Hamas menutup penyeberangan antara Jalur Gaza dan “Israel” pada Ahad (26/3/2017) setelah menyalahkan negara Yahudi itu atas pembunuhan salah satu pejabat Hamas di Jalur Gaza Palestina.
Para pejabat Hamas menyalahkan badan intelijen “Israel” Mossad atas pembunah terhadap Mazen Faqha (38) yang ditembak mati oleh orang bersenjata tak dikenal di Jalur Gaza pada hari Jum’at.
Menurut media “Israel”, Faqha bertanggung jawab atas sel sayap militer Hamas, Brigade Izzudin Al-Qassam, di Tepi Barat yang diduduki “Israel”, lansir WB.
“Israel” menangkap Faqha dan menjatuhkan hukuman penjara karena serangan syahid yang menewaskan ratusan warga “Israel” selama intifada kedua, antara tahun 2000 dan 2005.
Faqha (38), adalah salah satu dari lebih dari 1.000 tahanan Palestina yang dibebaskan “Israel” dalam kesepakatan pertukaran tawanan.
Dalam kesepakatan itu, “Israel” membebaskan 1.027 tahanan Palestina dengan pertukaran bagi pembebasan tentara “Israel” Gilad Shalit, yang ditangkap oleh Hamas pada tahun 2006.
Gilad Shalit adalah seorang tentara “Israel” yang telah ditahan Hamas selama lima tahun setelah ditangkap dalam serangan lintas perbatasan.
“Israel” tidak segera mengomentari secara rinci penutupan pada hari Ahad ini, tetapi mengatakan persimpangan di sisi “Israel” tetap dibuka.
Persimpangan Erez adalah satu-satunya jalan yang menghubungkan antara Gaza dan “Israel”. Sementara persimpangan lain dengan “Israel”, persimpangan Kerem Shalom, digunakan untuk lalu lintas pengiriman barang.
Jalur Gaza telah berada di bawah blokade “Israel” selama satu dekade. Militan Palestina di Gaza dan “Israel” terlibat tiga kali perang sejak tahun 2008.
Satu-satunya perlintasan Gaza dengan Mesir juga sebagian besar ditutup dalam beberapa tahun terakhir. (banan/arrahmah.com)