GAZA (Arrahmah.id) – Kementerian Dalam Negeri Hamas mengatakan pada Sabtu (22/10/2022) bahwa mereka telah menggagalkan beberapa operasi intelijen “Israel” di Jalur Gaza, lapor Anadolu Agency.
Iyad al-Bozom, juru bicara kementerian, bagaimanapun, tidak memberikan rincian operasi yang digagalkan.
Pada Senin, TV Al Jazeera yang berbasis di Doha mengatakan bahwa bulan lalu pihak berwenang Malaysia telah membebaskan seorang Palestina yang diculik oleh agen Mossad “Israel” di ibu kota Kuala Lumpur.
“Ini bukan pertama kalinya Mossad gagal melakukan operasi terhadap warga Palestina,” kata al-Buzum kepada Anadolu Agency.
Tidak ada komentar dari otoritas “Israel” atas laporan tersebut.
Pada 2018, Fadi al-Batsh, seorang insinyur penelitian yang diduga terkait dengan Hamas, ditembak mati di dekat rumahnya di ibu kota Malaysia oleh dua pria bersenjata yang melarikan diri dari tempat kejadian.
Sementara keluarganya menuduh agen mata-mata “Israel” Mossad melakukan pembunuhan itu, Menteri Pertahanan “Israel” saat itu Avigdor Lieberman membantah keterlibatan “Israel”.
“Israel” diyakini telah membunuh banyak aktivis Palestina di masa lalu, banyak dari mereka di luar negeri.
Pada 1997, di Yordania, agen Mossad mencoba dan gagal membunuh pemimpin politik Hamas saat itu, Khaled Meshaal, dengan menyemprotkan racun ke telinganya.
Mossad juga diyakini berada di balik pembunuhan pada 2010 atas komandan Hamas Mahmud al-Mabhuh di sebuah hotel di Dubai.
“Israel” tidak pernah mengonfirmasi atau menyangkal keterlibatannya dalam pembunuhan Mabhuh. (haninmazaya/arrahmah.id)