GAZA (Arrahmah.com) – Sayap militer Hamas pada Senin (21/10/2013) mengaku bertanggung jawab atas terowongan yang dibangun di bawah perbatasan antara Gaza dan “Israel”, lansir AFP.
“Terowongan ini dibuat oleh para pejuang (Izzadine) Al-Qassam dan mereka tidak akan lelah dalam upaya mereka untuk memukul mundur penjajah dan menawan pasukan [penjajah],” kata juru bicara kelompok itu, Abu Obeida, kepada radio Al-Aqsa Hamas.
“Kami sedang berjuang di atas dan di bawah tanah untuk membebaskan tahanan (yang ditahan oleh ‘Israel’),” katanya.
“Penawanan pasukan [penjajah] merupakan satu-satunya cara untuk menyukseskan perlawanan terhadap penjajahan (Israel).”
Pada bulan Juni 2006 lalu kelompok Hamas dan gerilyawan lainnya memasuki “Israel” melalui terowongan melintasi perbatasan dan menangkap prajurit “Israel”, Gilad Shalit.
Tawanan itu kemudian dibebaskan pada 18 Oktober 2011 dalam pertukaran untuk 1.027 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara “Israel”.
“Israel” membekukan pengiriman bahan bangunan ke Jalur Gaza setelah menemukan terowongan bawah tanah pekan lalu.
Para pejabat “Israel” pada Ahad lalu mengklaim tentara mereka telah menemukan sebuah terowongan yang membentang dari Gaza ke “Israel” sepanjang 450 meter.
Jalur Gaza telah berada di bawah blokade ekonomi yang parah yang diberlakukan oleh penjajah “Israel” sejak tahun 2007.
Blokade itu diberlakukan menyusul kemenangan Hamas dalam pemilu Palestina tahun 2006 dan selanjutnya bentrokan tahun 2007 antara Fatah dan Hamas, di mana Hamas kemudian mengendalikan Jalur Gaza dan Fatah mengendalikan Tepi Barat.
Blokade penjajah “Israel” telah sangat membatasi impor dan ekspor dari Jalur Gaza dan telah menyebabkan terjadinya krisis kemanusiaan dan kesulitan bagi warga Gaza. (banan/arrahmah.com)