GAZA (Arrahmah.com) – Departemen Hamas untuk urusan pengungsi mengungkapkan bahwa tidak menutup kemungkinan ada keterlibatan “Israel” dalam peristiwa terbaru Perancis terutama insiden penyanderaan di restoran Yahudi, sebagaimana dilansir oleh The Palestinian Information Center.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Senin (12/1/2015), departemen Hamas untuk urusan pengungsi mengatakan bahwa terlihat ada eksploitasi yang jelas dari Perdana Menteri “Israel” Benjamin Netanyahu terkait peristiwa Perancis yang mendorong imigrasi Yahudi Prancis ke “Israel”.
Yahudi Perancis sebelumnya telah menyatakan penolakan mereka untuk berimigrasi ke “Israel” setelah seruan yang sama datang dari mantan Perdana Menteri “Israel” Ariel Sharon pada tahun 2005.
Netanyahu menyebut dalam sambutannya di akun Twitter resminya, Sabtu (10/1), bahwa orang-orang Yahudi Perancis dan semua orang Yahudi dari Eropa akan “pulang ke Israel”, setelah serangan mematikan Perancis.
Menurut sumber-sumber media “Israel”, Presiden Perancis Francois Hollande meninggalkan upacara yang diselenggarakan dalam rangka memperingati orang-orang Yahudi yang tewas sebagai bentuk protes terhadap seruan Netanyahu kepada orang-orang Yahudi Perancis untuk berimigrasi ke “Israel” yang diungkapkan oleh Netanyahu selama upacara itu.
Seruan Netanyahu itu bertujuan untuk mendorong imigrasi Yahudi Eropa ke “Israel” setelah sempat berhenti akibat agresi musim panas “Israel” di Gaza, kata pernyataan departemen Hamas.
“Netanyahu berusaha untuk menampakkan persatuan dengan negara-negara Eropa dalam perjuangan mereka melawan terorisme dengan cara mendistorsi faksi perlawanan Palestina,” tambah pernyataan itu.
Departemen pengungsi tersebut juga menekankan bahwa faksi Palestina tidak pernah melakukan operasi perlawanan apapun di luar wilayah Palestina yang diduduki.
Pernyataan itu juga menunjukkan tentang beberapa organisasi Yahudi yang bertanggung jawab atas pemboman Pusat Kebudayaan Amerika di Baghdad pada Maret 1950 dan penyerangan terhadap Café Yahudi di Irak pada bulan April di tahun yang sama untuk menyebarkan ketakutan di kalangan orang-orang Yahudi Irak dan mendorong mereka untuk bermigrasi ke “Israel”.
Departemen pengungsi Hamas menggarisbawahi bahwa “Israel” merupakan negara teroris terbesar di dunia, mengutip kejahatan perang “Israel” di Gaza.
(ameera/arrahmah.com)