GAZA (Arrahmah.com) – Faksi Palestina Hamas, pada Ahad (30/11/2014) membantah klaim yang disampaikan oleh Presiden Otoritas Palestina Mahmud Abbas bahwa Hamas melakukan pembicaraan rahasia dengan “Israel”, sebagaimana dilansir oleh WorldBulletin.
“Tuduhan Presiden Abbas itu fitnah dan tidak berdasar,” kata juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri dalam sebuah pernyataan.
“Presiden perlu menunjukkan menghargai posisinya dan menahan diri dari menyebarkan kebohongan,” tambahnya.
Dia menggambarkan bahwa klaim Abbas yang menuding Hamas telah menerima gagasan pembentukan negara Palestina dengan perbatasan sementara merupakan suatu yang “fiktif”.
Dia juga menekankan bahwa gerakannya memiliki waktu dan menolak gagasan seperti itu.
Dalam sebuah wawancara dengan TV Mesir, pada Sabtu (29/11), Abbas mengatakan bahwa ia memiliki bukti bahwa perundingan dan perjanjian rahasia sedang dilakukan antara Hamas dan “Israel”.
Dia menambahkan bahwa “Israel” telah mengusulkan suatu rencana “berbahaya” yaitu pembentukan negara Palestina dengan perbatasan sementara yang disepakati pada tahun 2003, sesuatu yang telah disetujui oleh Hamas.
Hamas dan faksi Fatah – yang dipimpin oleh Abbas – menandatangani kesepakatan rekonsiliasi pada bulan April yang bertujuan untuk mengakhiri tujuh tahun pemisahan kekuasaan antara Hamas dan Fatah.
Rekonsiliasi kesepakatan tersebut menyebabkan pembentukan pemerintah persatuan nasional pada bulan Juni.
(ameera/arrahmah.com)