GAZA (Arrahmah.id) – Media ‘Israel’ mengungkap upaya intelijen Hamas selama bertahun-tahun dan kegagalan ‘Israel’ menjelang operasi 7 Oktober.
Channel 12 ‘Israel’ telah mengungkap bahwa Hamas memantau para pemimpin dan petugas keamanan ‘Israel’ di dekat perbatasan dengan Gaza setidaknya tujuh tahun sebelum operasi perlawanan pada 7 Oktober. Sementara itu, badan intelijen Shin Bet mengonfirmasi bahwa mereka sedang menyelidiki mengapa mereka tidak menerima informasi dari para kolaboratornya di Gaza mengenai operasi yang direncanakan.
Saluran tersebut menayangkan, untuk pertama kalinya, “rekaman kamera pengintai dan dokumen sensitif yang disita dari komputer” yang diduga digunakan oleh Hamas, Times of Israel melaporkan.
Salah satu dokumen yang ditayangkan oleh Channel 12, tertanggal November 2020, menunjukkan bahwa Hamas “memiliki alamat IP dan nomor seri semua kamera keamanan di Dewan Regional Sha’ar Hanegev dan wilayah pantai Ashkelon, termasuk Kibbutz Kfar Aza,” yang menjadi sasaran selama operasi tersebut.
Dokumen lain di antara materi yang ditampilkan oleh saluran tersebut menunjukkan daftar semi resmi penjaga keamana di berbagai wilayah di sepanjang perbatasan Gaza.
“Kami melihat intelijen yang sangat, sangat tepat dan sangat terperinci…,” kata Shalom Ben Hanan, mantan pejabat tinggi Shin Bet, kepada Channel 12, menurut The Times of Israel.
Hanan mengatakan bahwa “resolusi, rincian yang sangat tepat, dan penyebaran aset intelijen yang sangat, sangat luas adalah hal yang sangat mengejutkan.”
Hamas juga “melacak para pemimpin lokal dan pejabat keamanan di ‘Israel’ selatan jauh sebelum” operasi tersebut, catat laporan tersebut.
Channel 12 reported that documents obtained by the Israeli Occupation Forces (IOF) indicate that Hamas had been planning October 7's Operation Aqsa Typhoon since 2016.https://t.co/csOdMj602Q pic.twitter.com/uIQqL2zepB
— Roya News English (@RoyaNewsEnglish) December 30, 2024
Kolaborator ‘Tidak Bekerja Sama’
Channel 12 juga mengatakan bahwa penyelidikan Shin Bet telah mengungkap bahwa beberapa kaki tangan badan tersebut di Gaza menipu ‘Israel’ dan tidak bekerja sama dengannya, menurut laporan Al Mayadeen.
Laporan itu mengatakan ‘Israel’ mengakui kesulitan menyusup ke Hamas melalui agen manusia, dan mencatat bahwa Hamas melakukan eksekusi langsung terhadap siapa pun yang dicurigai bekerja sama dengan ‘Israel’.
Investigasi mengonfirmasi kegagalan intelijen yang parah dan kekalahan signifikan bagi ‘Israel’ dalam menghadapi serangan dari Perlawanan di Gaza, demikian laporan Al Mayadeen, yang menyebabkan pejabat senior di militer dan badan keamanan mengundurkan diri.
Times of Israel mengatakan tentara ‘Israel’ telah “melakukan beberapa investigasi internal untuk memahami apa yang salah sebelum dan selama” operasi 7 Oktober. Namun, pemerintah “menolak untuk menunjuk komisi penyelidikan negara dan menentang penyelidikan apa pun yang dapat mencakup penyelidikan kegagalan politik seputar serangan mendadak yang menghancurkan tahun lalu, persiapannya, dan akibatnya,” tambah laporan itu. (zarahamala/arrahmah.id)