GAZA (Arrahmah.id) – Kelompok Hamas Palestina, pada Jumat (19/4/2024), mengecam keras pernyataan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, dan menuduh kelompok tersebut menolak proposal gencatan senjata “murah hati” ‘Israel’, Anadolu Agency melaporkan.
Dalam sebuah pernyataan, kelompok tersebut menggambarkan pernyataan Blinken sebagai “bias terang-terangan” terhadap ‘Israel’ dan “pemalsuan kenyataan” yang menegaskan bahwa Perdana Menteri ‘Israel’, Benjamin Netanyahu, menghalangi pembicaraan “demi kepentingan politik pribadinya”.
“Taktik negosiasi Hamas selalu berakar pada kepentingan rakyat Palestina,” tambah pernyataan itu.
Dalam pengarahannya pada Jumat (19/4), Blinken menuduh Hamas “berdiri di antara rakyat Gaza dan gencatan senjata.”
Dia juga mengklaim bahwa Hamas telah “menolak usulan besar dari Israel”.
Dalam beberapa kesempatan, Hamas menguraikan parameter-parameternya dalam setiap kesepakatan dengan ‘Israel’, yaitu penarikan total tentara ‘Israel’ dari Gaza, pemulangan warga Palestina yang terlantar ke rumah mereka di Gaza utara, dan aliran bantuan kemanusiaan dalam jumlah yang cukup.
AS, Qatar dan Mesir telah mencoba menjadi perantara kesepakatan untuk membebaskan sisa tawanan ‘Israel’. Namun sejauh ini belum ada terobosan yang dicapai.
‘Israel’ telah membunuh hampir 34.000 warga Palestina sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober 2023. (zarahamala/arrahmah.id)