GAZA (Arrahmah.id) – Hamas mengatakan pada Senin (27/1/2025) bahwa kembalinya warga Gaza ke utara wilayah yang hancur setelah dipaksa mengungsi oleh perang selama lebih dari 15 bulan merupakan sebuah kemenangan melawan “rencana” pemindahan paksa warga Palestina.
“Kembalinya para pengungsi adalah kemenangan bagi rakyat kami, dan menandakan kegagalan dan kekalahan rencana pendudukan dan pemindahan,” kata kelompok perlawanan tersebut saat ribuan warga Gaza mengalir ke utara setelah “Israel” berhenti memblokir jalan mereka, lapor AFP.
Sekutu Hamas, Jihad Islam, menyebutnya sebagai “tanggapan terhadap semua orang yang bermimpi untuk menggusur rakyat kami.”
Pemimpin Hamas, Izzat Al-Rishq, mengatakan: “Selamat kepada rakyat kami di Gaza atas kepulangan yang penuh berkah ini. Ini adalah hari yang luar biasa, dan pemandangan para pengungsi yang kembali ke utara menghancurkan semua mimpi dan ilusi penjajah untuk menggusur rakyat Palestina.”
Sementara itu, Gerakan Jihad Islam mengatakan: “Dalam sebuah adegan epik, ratusan ribu pengungsi kembali ke Gaza utara di mana kejahatan Zionis berubah menjadi puing-puing.”
Ribuan warga Palestina mulai kembali ke wilayah utara Jalur Gaza yang hancur lebur untuk pertama kalinya sejak minggu-minggu awal perang “Israel” selama 15 bulan di bawah gencatan senjata yang rapuh yang disahkan pada 19 Januari.
Warga Palestina mulai kembali dengan berjalan kaki melalui Jalan Al-Rashid pada pukul 7:00 pagi (waktu setempat).
Menurut Al Jazeera, kembalinya warga Palestina ke Gaza utara melalui Jalan Salah Al-Din akan dimulai pada pukul 9:00 pagi (waktu setempat) dan akan dibatasi untuk kendaraan dan mobil, bukan berjalan kaki.
Channel 12 Israel melaporkan bahwa pasukan “Israel” telah mulai menarik diri dari koridor Netzarim, yang memisahkan bagian selatan dan utara Jalur Gaza.
Tentara “Israel” membangun koridor Netzarim pada awal operasi darat di Gaza pada 27 Oktober 2023. (haninmazaya/arrahmah.id)