GAZA (Arrahmah.id) – Seorang pejabat senior Hamas mengatakan pada Kamis (26/9/2024) bahwa kejahatan ‘Israel’ terhadap jurnalis Palestina merupakan pelanggaran mencolok terhadap kebebasan pers, dan mengklaim tindakan tersebut tidak akan berhasil mengaburkan kebenaran.
“Kejahatan sistematis pendudukan ‘Israel’ terhadap jurnalis di Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap kebebasan pers,” kata Izzat al-Rishq pada Hari Internasional Jurnalis Palestina, yang diperingati setiap tahun pada 26 September.
Dengan tindakan yang disengaja, Israel “tidak akan berhasil menyembunyikan kebenaran,” tambah al-Rishq.
Ia juga memberikan penghormatan “kepada jiwa para jurnalis dan awak media yang telah kehilangan nyawa mereka saat meliput kekejaman yang dilakukan oleh musuh (‘Israel’) selama konflik yang sedang berlangsung.”
Ia meminta para jurnalis dan media untuk “meningkatkan kehadiran mereka di Gaza untuk menyaksikan luasnya kerusakan dan mendokumentasikan genosida yang dilakukan oleh pendudukan terhadap anak-anak, warga sipil tak bersenjata, dan seluruh infrastruktur selama hampir setahun terakhir.”
Sejak dimulainya serangan ‘Israel’ terhadap Jalur Gaza, total 173 jurnalis Palestina telah terbunuh, dan lebih dari 190 lainnya terluka, sementara 87 lembaga media telah dihancurkan, menurut data Palestina. (zarahamala/arrahmah.id)