GAZA (Arrahmah.com) – Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, pada Sabtu (5/3/2016) mengecam pernyataan yang dibuat oleh dewan revolusioner gerakan Fatah di mana ia mengatakan sedang mempertimbangkan pilihannya untuk merebut kembali Jalur Gaza dari Hamas.
“Ancaman Fatah untuk ‘merebut kembali’ Gaza mengkhianati kebenaran niatnya,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dilansir oleh MEMO, Ahad (6/3/2016)
Hamas lebih lanjut mendesak Fatah, yang memimpin Otoritas Palestina (PA) yang berbasis di Ramallah, agar membiarkan Jalur Gaza untuk rakyat Palestina, menghormati hasil pemilu, dan mengadopsi prinsip kemitraan.
Pada Jum’at (4/3), dewan revolusioner Fatah menyatakan bahwa “pilihan lain” untuk merebut kembali Jalur Gaza dari Hamas akan dipertimbangkan.
Pada pertengahan 2007, dua tahun setelah pasukan “Israel” menarik diri dari Jalur Gaza dan satu tahun setelah Hamas memenangkan pemilihan legislatif Palestina, bentrokan meletus di wilayah tersebut antara kedua kelompok itu.
Bentrokan berakhir dengan kekalahan total Fatah dan pembentukan pemerintahan Hamas de facto di seluruh daerah kantong pantai Palestina.
Sejak saat itu, Hamas menuduh Fatah – yang memerintah Tepi Barat yang diduduki “Israel” melalui Otoritas Palestina – mencoba untuk melemahkan kontrol Hamas atas Jalur Gaza.
Hamas mendukung perlawanan bersenjata terhadap “Israel” dan menuntut kembalinya seluruh Palestina wilayah Palestina secara historis. Sekuler Fatah, untuk sebagian, bersikeras untuk melakukan negosiasi dengan negara Yahudi – meskipun perundingan perdamaian sebelumnya telah gagal menghasilkan terobosan apapun.
(ameera/arrahmah.com)