Mungkin suasana politik dan keamanan yang tegang, maka suatu tindakan bisa terjadi di luar kendali dan memicu hal yang besar. Hamas dan Jihad Islami, dua organisasi perlawanan Palestina yang selama ini bersama menentang Zionis Israel, konflik. Tapi dalam satu hari kemudian, Hamas dan Jihad Islam sepakat menutup semua perselisihan yang terjadi. Ahad pagi (21/10/2007), kedua organisasi perlawanan Palestina itu menyatakan sepakat menghentikan kontak senjata yang terjadi di kota Refah, Selatan Ghaza, dan telah memakan dua korban meninggal.
Kesepakatan itu terjadi beberapa jam setelah pengumuman dari Kementerian Dalam Negeri Kabinet Ismail Haniyah, yang berisi kesepakatan final untuk menghentikan pertikaian antara polisi Palestina di bawah kabinet Hamas dan kelompok bersenjata salah satu keluarga Fatah di perkampungan Syujaiya, Timur Ghaza.
Menurut kedua organisasi itu, Hamas dan Jihad Islami, dalam pernyataan bersama mereka, para pimpinan mereka telah sepakat menghentikan kontak senjata yang telah menewaskan dua orang dan melukai lebih dari 15 orang lainnya dari kedua belah pihak pada hari Sabtu (20/10). Mereka sepakat juga untuk menciptakan suasana kondusif dan tenang di Rafah dengan menarik semua anggota bersenjata dari jalan-jalan kota dan menyerahkan anggota yang sempat diculik dari masing-masing pihak.
Dalam kesepakatan itu juga dibentuk Tim Penyelidik yang bertugas mengkaji permasalahan yang ada untuk kemudian diselesaikan dengan tetap memelihara hubungan yang erat antara kedua organisasi perlawanan Palestina di Ghaza.
Menurut sumber medis di rumah sakit Abu Yusuf Najar di Rafah, seorang bernama Hiyam Shaqr usia 51 tahun, yang juga ibunda dari kader Hamas yang telah gugur, meninggal dalam insiden itu. Sementara jumlah para terculik dari kedua belah pihak mencapai 13 orang dan sebelumnya orang-orang bersenjata menyebar di jalan-jalan Rafah.
Menurut sumber-sumber di Palestina, pertikaian terjadi setelah Hamas menangkap seorang komando lapangan Saraya Al-Quds, sayap militer Jihad Islami. Tapi Hamas mengatakan, “Perkembangan peristiwa itu sayang sekali memicu aksi sejumlah anggota Jihad Islami yang menculik para kerabat dan ketua kepolisian Rafah. ”
Sumber: Eramuslim