GAZA (Arrahmah.id) – Hamas berjanji pada Selasa (18/10/2022) untuk membebaskan lebih banyak tahanan Palestina dari penjara “Israel” dengan menekan “Israel” untuk segera menerima kesepakatan pertukaran tahanan.
Mushir Al-Masri, seorang pemimpin senior Hamas, mengatakan kepada The New Arab bahwa mereka memiliki kartu yang kuat dan efektif yang akan memaksa “Israel” untuk menyetujui kondisinya.
“Tampaknya Israel mencoba bertaruh dengan waktu, mereka piker Hamas akan mundur dari persyaratannya untuk mencapai kesepakatan pertukaran, dan ini sepenuhnya salah,” kata pejabat itu.
“Hamas memiliki kekuatan penuh, tidak hanya secara lokal, tetapi juga internasional, untuk mendorong negosiasi tidak langsung dengan musuh “Israel” menuju penerapan kesepakatan pertukaran.” tambahnya.
“Sederhananya, para tawanan “Israel” akan dibebaskan setelah tahanan kami, termasuk mereka yang berasal dari faksi yang berbeda di wilayah Palestina, terutama yang sakit dan mereka yang divonis tinggi untuk dapat segera menghirup kebebasan,” tegasnya.
Hamas mengatakan mereka menahan empat tentara “Israel”, sementara “Israel” mengklaim bahwa dua dari mereka, Oron Shaul dan Hadar Goldin, tewas di Gaza selama serangan militer “Israel” pada 2014, dan hanya tersisa dua orang saja.
Pada 2011, Hamas dan “Israel” menerapkan kesepakatan pertukaran tahanan di mana “Israel” membebaskan 1.027 tahanan Palestina, termasuk tahanan yang dijatuhi hukuman seumur hidup, sebagai imbalan atas pembebasan tentara “Israel” Gilad Shalit oleh Hamas.
Pada 2014, “Israel” menangkap kembali 49 “tahanan yang dibebaskan” yang tinggal di Tepi Barat yang diduduki.
Sejak itu, Hamas mencari kesepakatan pertukaran tahanan lain melalui negosiasi tidak langsung dengan “Israel” di bawah mediasi Mesir dan PBB, tetapi “Israel” menolak untuk melakukannya.
“Hamas, serta faksi perlawanan Palestina lainnya berusaha dalam setiap pertempuran dengan “Israel” untuk menangkap tentara “Israel” yang berarti bahwa kami akan memiliki kartu yang lebih kuat untuk meningkatkan jumlah tahanan yang harus dibebaskan dalam kesepakatan pertukaran tahanan yang akan datang, ” kata Al-masri.
Menurut Palestinian Prisoners Club, sebuah organisasi non-pemerintah, setidaknya ada 4.600 tahanan Palestina tersebar di berbagai penjara Israel, 500 di antaranya menjalani perintah penahanan administratif tanpa penuntutan ataupun pengadilan. (zarahamala/arrahmah.id)