GAZA (Arrahmah.id) – Gerakan Perlawanan Palestina Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Kamis (27/2/2025) bahwa ‘Israel’ tidak punya pilihan selain “melanjutkan negosiasi untuk tahap kedua,” jaringan berita Lebanon Al Mayadeen melaporkan.
Dalam pernyataannya, Hamas mengatakan bahwa “alasan palsu musuh kini telah diblokir”.
Menurut Hamas, upaya pendudukan ‘Israel’ untuk menghalangi dan membatalkan perjanjian gencatan senjata—yang dipimpin oleh Perdana Menteri ‘Israel’ Benjamin Netanyahu—hanya akan menambah penderitaan para tawanan dan keluarga mereka.
Hamas mengutuk tindakan ini, menekankan bahwa upaya pemerintah ‘Israel’ untuk menunda perjanjian dan memanipulasi ketentuan hanya akan memperpanjang penderitaan mereka yang ditawan dan keluarga mereka.
Hamas menegaskan bahwa satu-satunya cara untuk menjamin pembebasan para tahanan adalah dengan berkomitmen pada perjanjian dan terlibat dalam perundingan serius.
Pernyataan itu menegaskan kembali komitmen Hamas yang teguh terhadap ketentuan perjanjian gencatan senjata dan kesiapannya untuk memulai negosiasi tahap kedua, sebagaimana yang diuraikan dalam kesepakatan.
Hamas juga menyatakan tekadnya untuk melaksanakan perjanjian tersebut hingga tuntas, memastikan setiap fase terpenuhi dan para tawanan dibebaskan.
Pernyataan ini muncul setelah pembebasan ratusan tahanan Palestina dari penjara ‘Israel’ sebagai bagian dari gelombang ketujuh pertukaran tahanan.
Menurut Kantor Media Tahanan Palestina, 620 tahanan Palestina dibebaskan dan diangkut ke Ramallah di Tepi Barat. Pertukaran tersebut juga melibatkan penyerahan jenazah empat tawanan ‘Israel’, yang diserahkan kepada Palang Merah Internasional.
Juru bicara Hamas Abdul-Latif al-Qanou mengonfirmasi bahwa pertukaran tawanan dan penyerahan jenazah tawanan ‘Israel’ terjadi secara bersamaan.
Ia menekankan bahwa mekanisme baru ini akan menjamin kepatuhan pendudukan terhadap kesepakatan dan memastikan pemindahan jenazah secara aman.
Al-Qanou juga menyebutkan bahwa mediator Mesir memainkan peran kunci dalam mengamankan dan menjamin proses pertukaran.
Meskipun pertukaran berhasil, al-Qanou menunjukkan bahwa Hamas belum menerima proposal apa pun terkait tahap kedua perjanjian tersebut.
Namun, ia menekankan bahwa Hamas tetap sepenuhnya siap dan berkomitmen untuk terus maju dengan negosiasi tahap kedua, dengan keinginan kuat untuk menyelesaikan semua tahapan perjanjian. (zarahamala/arrahmah.id)