JALUR GAZA (Arrahmah.com) – Organisasi Hamas mengatakan pada Jumat (3/4/2020) bahwa “Israel” bertanggung jawab atas dampak wabah coronavirus di Gaza karena blokade dan pembatasan yang diberlakukan.
“‘Israel’ tidak menanggapi kebutuhan kemanusiaan warga Gaza, dan dengan memperketat blokade, ‘Israel’ telah melakukan kejahatan sistematis terhadap mereka,” kata juru bicara Hamas Hazim Qasim, sebagaimana dilansir Anadolu Agency.
Dia mengomentari pernyataan baru-baru ini oleh Menteri Pertahanan “Israel” Naftali Bennett, yang mengkoordinasi penyediaan bantuan dan bantuan ke Gaza untuk memerangi virus corona dengan syarat pembebasan tentara “Israel” yang ditawan Hamas, dengan mengatakan “itu adalah permintaan yang tidak manusiawi”.
Dia mengkonfirmasi bahwa kasus tentara “Israel” adalah masalah terpisah dan hanya dapat diselesaikan melalui kesepakatan pertukaran tahanan.
Pada April 2016, sayap bersenjata Hamas, Brigade Izzud Din Al-Qassam, untuk pertama kalinya mengungkapkan bahwa mereka telah menahan empat tentara “Israel”, tanpa memberikan perincian mengenai kondisi kesehatan atau nama mereka kecuali mengungkapkan nama prajurit Shaol Aron.
Qasim juga mengkonfirmasi bahwa Hamas bersama dengan semua kelompok Palestina akan melanjutkan perjuangan sampai blokade di Gaza berakhir.
Hingga Jumat (3/4), ada 12 kasus infeksi coronavirus di Gaza, menurut otoritas kesehatan Palestina. (rafa/arrahmah.com)