GAZA – Juru bicara Hamas, Hazem Qassem, menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada negosiasi terkait tahap kedua perjanjian gencatan senjata di Gaza. Ia menuduh “Israel” sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kegagalan dimulainya perundingan sesuai kesepakatan.
Dalam wawancara dengan Al-Araby TV, Qassem menyatakan bahwa seharusnya negosiasi tahap kedua dimulai pada hari ke-16 sejak gencatan senjata berlaku. Namun, “Israel” justru berusaha memperpanjang tahap pertama dengan tujuan mendapatkan kembali sandera mereka, sambil tetap membuka kemungkinan melanjutkan agresi ke Gaza.
Menurut Qassem, langkah “Israel” ini bertentangan dengan isi perjanjian yang disepakati sebelumnya. Ia juga menuduh “Israel” mencoba menghindari kewajiban mereka untuk mengakhiri perang dan menarik pasukan sepenuhnya dari Gaza.
“Hamas menolak proposal perpanjangan tahap pertama dalam format yang diajukan oleh penjajah,” tegasnya. “Kami menuntut para mediator dan negara-negara penjamin untuk memaksa ‘Israel’ mematuhi semua tahapan perjanjian.”
Qassem juga memperingatkan bahwa “Israel” sedang berusaha mengacaukan situasi dengan mengulur waktu dan mengembalikan negosiasi ke titik nol.
Konflik di Gaza terus berlanjut dengan ketegangan tinggi, sementara tekanan internasional meningkat untuk menemukan solusi yang dapat mengakhiri perang secara permanen.