GAZA (Arrahmah.id) — Untuk pekan ketujuh berturut-turut, pemerintah penjajah “Israel” terus memberlakukan blokade total atas Jalur Gaza, dengan melarang seluruh pasokan kebutuhan pokok seperti makanan, obat-obatan, dan bahan bakar. Di saat yang sama, “Israel” juga menargetkan sumur-sumur air, stasiun penyulingan, serta menghalangi aktivitas bantuan kemanusiaan dan distribusi pangan.
Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) menyatakan dalam siaran persnya pada Selasa (15/4) bahwa situasi bencana yang diciptakan secara terang-terangan oleh penjajah terhadap lebih dari 2,25 juta warga Gaza adalah bagian dari kejahatan genosida yang terencana. Hamas menuduh para pemimpin “Israel” terus melaksanakan pembantaian sistematis di tengah diamnya komunitas internasional.
Hamas mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa dan komunitas internasional untuk segera mengambil langkah hukum dan kemanusiaan guna menghentikan kebijakan kelaparan massal dan menjamin masuknya bantuan kemanusiaan, makanan, dan obat-obatan kepada warga sipil di Jalur Gaza.
Selain itu, Hamas juga memperbarui seruannya kepada negara-negara Arab dan Islam, baik pemerintah, rakyat, maupun partai-partai politik, agar mengambil sikap historis untuk mengakhiri pengepungan zalim atas Gaza. Gerakan ini menekankan bahwa dukungan resmi maupun rakyat terhadap perjuangan rakyat Palestina harus sepadan dengan eskalasi agresi zionis yang mengancam tidak hanya Gaza, tetapi juga seluruh kawasan.
(Samirmusa/arrahmah.id)