GAZA (Arrahmah.com) – Gerakan Perlawanan Islam Palestina, Hamas, mengatakan bahwa mereka tidak akan menandatangani perjanjian pertukaran tahanan baru dengan “Israel” sebelum pembebasan semua tahanan yang seharusnya dibebaskan berdasarkan kesepakatan sebelumnya.
Juru bicara Hamas Abdul Latif Al-Qanou mengatakan pada pertemuan keluarga tahanan di depan kantor Palang Merah Internasional di Gaza bahwa pemenjaraan para tahanan yang seharusnya dibebaskan di bawah kesepakatan Gilad Shalit adalah pelanggaran terhadap jaminan yang diberikan dan ketentuan perjanjian, yang ditengahi oleh Mesir.
“Kami mampu mewajibkan otoritas pendudukan untuk memenuhi tuntutan kami,” kata Al-Qanou.
“Hukuman yang panjang dan mengembalikan hukuman sebelumnya untuk tahanan yang dibebaskan dalam pertukaran sebelumnya tidak akan menghalangi mereka,” tambahnya.
Sebagai kesimpulan, pejabat Hamas meminta Mesir untuk menekan “Israel” agar berkomitmen dengan ketentuan perjanjian Shalit.
(fath/arrahmah.com)