GAZA (Arrahmah.com) – Ketua Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, menyambut kekalahan Donald Trump yang dinilai paling keras dalam mendukung pendudukan “Israel: dengan mengorbankan hak-hak nasional Palestina. Selama beberapa dekade terakhir memang rakyat Palestina telah menderita dari bias yang ditunjukkan oleh pemerintahan Amerika Serikat (AS).
“Kami menyerukan kepada presiden yang baru terpilih Joe Biden untuk secara historis memperbaiki arah kebijakan AS yang tidak adil terhadap rakyat kami, yang telah menjadikan AS sebagai mitra dalam ketidakadilan dan agresi yang menimpa rakyat kami, merusak stabilitas di kawasan dan dunia, dan mencegah AS menjadi pihak sentral dalam menyelesaikan konflik,” ujar Haniyeh dikutip laman resmi Hamas, Ahad (8/11/2020).
Hamas dalam hal ini, mendesak pemerintah terpilih untuk mundur dari apa yang disebut “Deal of The Century”, serta membatalkan keputusan untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota pendudukan “Israel” dan membatalkan pemindahan kedutaan AS ke kota suci tersebut.
Hamas juga menyerukan diakhirinya semua keputusan yang bertujuan untuk melikuidasi masalah pengungsi Palestina, khususnya pemotongan bantuan AS untuk Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk pengungsi Palestina dalam upaya untuk membubarkan badan PBB tersebut.
“Kami menyerukan kepada pemerintah AS untuk menghormati keinginan rakyat Palestina dan pilihan demokratis mereka serta berjuang untuk kebebasan dan menghentikan tekanan yang menumpuk pada negara-negara Arab untuk memaksa mereka agar menormalisasi hubungan dengan pendudukan ‘Israel’,” ujarnya.
Haniyeh menegaskan, bahwa rakyat Palestina akan melanjutkan perjuangan mereka dengan segala cara yang sah untuk mengakhiri pendudukan dan mencapai kemerdekaan serta memulihkan hak kembali bagi pengungsi Palestina. Hamas juga akan terus mendukung jalannya persatuan nasional dan pemulihan hubungan antar-Palestina untuk menghadapi semua tantangan yang dimaksudkan untuk melikuidasi perjuangan Palestina dan bekerja untuk mencapai tujuan rakyat dan aspirasi nasional kami. (Hanoum/Arrahmah.com)