GAZA (Arrahmah.id) – Pada Rabu (27/12), Hamas membantah pernyataan juru bicara Garda Revolusi Iran mengenai motif Operasi Banjir Al-Aqsa dan menekankan bahwa hal itu dilakukan sebagai respon terhadap pendudukan dan agresi yang terus berlanjut terhadap rakyat Palestina.
Hamas mengatakan, dalam sebuah pernyataan, bahwa mereka telah berulang kali menekankan motif dan alasan Operasi Banjir Al-Aqsa, terutama terkait bahaya yang mengancam Masjid Al-Aqsa, dan menekankan bahwa “semua tindakan perlawanan Palestina dilakukan sebagai respon terhadap serangan “Israel”, kehadiran pendudukan dan agresi berkelanjutannya terhadap rakyat Palestina dan kesucian mereka.”
Juru bicara Garda Revolusi Iran, Ramadan Sharif, mengatakan pada Selasa (26/12) bahwa serangan yang dilancarkan Brigade Al-Qassam pada 7 Oktober lalu terhadap permukiman dan markas militer “Israel” adalah salah satu operasi balas dendam atas pembunuhan mantan Komandan Pasukan Quds Iran, Qassem Soleimani.
Pejabat Iran memperingatkan “Israel” tentang kemungkinan serangan “7 Oktober” kedua sebagai tanggapan atas pembunuhan Brigadir Jenderal Garda Revolusi, Radhi Mousavi, yang tewas dalam serangan udara “Israel” yang menargetkan Sayyida Zeinab di pinggiran ibu kota Suriah, Damaskus. (zarahamala/arrahmah.id)