GAZA (Arrahmah.id) – Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) mengatakan pada Ahad (23/6/2024) bahwa klaim tentara ‘Israel’ mengenai penggunaan markas besar Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) untuk tujuan militer adalah kebohongan yang terang-terangan.
Hamas mengatakan, dalam sebuah pernyataan, bahwa serangan pendudukan terhadap markas besar UNRWA di Kota Gaza pada Ahad (23/6) adalah kejahatan kompleks yang dilakukan oleh pemerintah pendudukan terhadap rakyat Palestina, dan terhadap komunitas internasional, PBB dan lembaga-lembaganya.
Hamas menambahkan bahwa klaim tentara pendudukan bahwa pusat tersebut digunakan untuk tujuan militer adalah sebuah kebohongan yang terang-terangan, menyembunyikan niat sebenarnya dari pemerintahan Benjamin Netanyahu terhadap UNRWA.
Pada Ahad (23/6), 8 warga Palestina menjadi syuhada dan lainnya terluka dalam pengeboman ‘Israel’ yang menargetkan markas besar Sekolah Pelatihan Kejuruan UNRWA, sebelah barat Kota Gaza. Tentara ‘Israel’ mengatakan bahwa pesawatnya menyerang anggota Hamas dan Jihad Islam di pusat kota Jalur Gaza, mengklaim bahwa mereka bekerja dari dalam gedung yang dulu pernah digunakan di markas UNRWA untuk tujuan militer.
Hamas menunjukkan bahwa tindakan pendudukan yang terus-menerus menargetkan situs-situs sipil di Gaza, termasuk menargetkan dengan artileri berat di sekitar markas Komite Palang Merah Internasional di Rafah, yang menyebabkan kematian lebih dari 20 warga sipil yang mengungsi, merupakan konfirmasi atas tindakan mereka yang tidak bertanggung jawab dan merupakan kelanjutan dari kejahatan genosida di Gaza.
Hamas menyerukan komunitas internasional dan PBB untuk mengutuk kejahatan serius ini dan berupaya untuk meminta pertanggungjawaban ‘Israel’ dan para pemimpinnya atas kebijakan-kebijakan yang melanggar hukum internasional dan melanjutkan perang pemusnahan terhadap warga sipil yang tidak berdaya di Jalur Gaza. (zarahamala/arrahmah.id)