GAZA (Arrahmah.id) — Sayap bersenjata kelompok perlawanan Palestina Hamas, Brigade al Qassam, mengklaim pada hari Senin (12/2/2024) bahwa tiga dari delapan sandera Israel yang terluka parah setelah serangan udara Israel meninggal karena luka-luka mereka.
“Brigade al-Qassam mengumumkan terbunuhnya tiga dari delapan tahanan Zionis yang kami umumkan kemarin terluka parah dalam serangan biadab Zionis di Jalur Gaza,” kata Brigade Al Qassam di saluran Telegram Hamas, dikutip dari the Jerusalem Post (13/2).
“Kami akan menunda pengumuman nama dan foto korban tewas selama beberapa hari ke depan sampai nasib korban luka lainnya menjadi jelas.”
Pengumuman Hamas ini disampaikan kurang dari sehari setelah IDF berhasil menyelamatkan dua sandera yang disandera di Rafah.
“Serangan tentara pendudukan Nazi terhadap kota Rafah tadi malam, dan pembantaian mengerikan yang dilakukan terhadap warga sipil yang tidak berdaya dan anak-anak, wanita, dan orang tua yang tidak berdaya yang sejauh ini telah kehilangan nyawa mereka lebih dari seratus kali, dianggap sebagai kelanjutan dari genosida rakyat dan upaya pemindahan paksa…dilakukan terhadap rakyat Palestina kami,” tulis Hamas dalam sebuah pernyataan sebagai tanggapan atas penyelamatan tersebut.
“Liga Arab, Organisasi Kerjasama Islam, dan Dewan Keamanan PBB telah menyerukan tindakan mendesak dan serius untuk menghentikan agresi Zionis dan kejahatan genosida yang sedang berlangsung terhadap warga sipil yang tidak berdaya di Jalur Gaza,” lanjut Hamas. (hanoum/arrahmah.id)