MATARAM (Arrahmah.com) – Menurut Syekh Ali Jaber halal bihalal adalah bid’ah yang baik. Hal ini disampaikannya pada acara halalbihalal yang digelar pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Mengutip Antara, Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat menggelar acara halalbihalal dengan menghadirkan ulama besar asal Madinah Syekh Ali Saleh Muhammad Ali Jaber atau lebih dikenal dengan nama Syekh Ali Jaber, Jumat.
Selain dihadiri oleh Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh beserta segenap jajarannya, halal bihalal yang dilaksanakan di aula lantai tiga Kantor Wali Kota Mataram dihadiri pula oleh Danrem 162 Wira Bhakti Kolonel Inf Farid Makruf, segenap anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopinda) Kota Mataram.
Saat memberikan tausyiah di hadapan segenap pihak yang hadir Syekh Ali Jaber yang telah cukup fasih berbahasa Indonesia menyampaikan bahwa pada dasarnya kegiatan halal bihalal bukan hanya untuk saling maaf memaafkan.
“Melainkan juga untuk kembali dan terus mengingatkan diri sendiri agar tetap menjaga persatuan antara satu dengan yang lainnya,” katanya.
Diakui Imam Besar Madinah yang pernah menetap di Kota Mataram ini, halal bihalal tidak ada di negara-negara Arab. Namun bila ada yang menyebut bahwa halal bihalal adalah bid’ah.
“Halal bihalal adalah bid’ah yang baik, Islam memerintahkan kita saling menjaga. Bila dengan yang beragama lain saja harus saling menjaga, lebih-lebih lagi dengan yang sesama Islam,” tutur Syekh yang sosoknya kerap muncul di televisi nasional.
Di akhir tausyiahnya, Syekh Ali Jaber mengungkapkan bahwa dirinya juga tengah membuka peluang bagi anak-anak Kota Mataram untuk ikut tampil dalam acara Hafiz Indonesia dimana dirinya merupakan salah satu juri dalam acara yang telah ditayangkan sampai ke Malaysia, Brunei Darussalam, bahkan sampai ke Arab Saudi.
at pembinaan bagi para penghafal Alquran, yang bahkan oleh salah satu ulama di Arab Saudi akan dijadikan tempat pembinaan sejuta penghafal Alquran atau hafiz.
Karena itu Syekh Ali Jaber mengimbau semua yang hadir untuk mendorong anak-anaknya agar dapat menjadi salah satu dari ribuan anak Indonesia penghafal Alquran.
Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh sebelumnya menyampaikan bahwa kegiatan halal bihalal yang identik dengan perayaan Idul Fitri memiliki makna tersendiri bagi dirinya.
Khususnya dalam kaitannya sebagai wali kota yang memimpin ribuan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Mataram.
“Halal bihalal yang berarti saling maaf memaafkan harus terus dilakukan demi menjaga persatuan dan juga kejayaan Islam,” katanya.
Untuk itu wali kota berharap agar ASN Kota Mataram dapat terus ikut menjaga persatuan di Kota Mataram baik diantara sesama umat Islam maupun dengan umat beragama lain.
“Dengan demikian Mataram yang maju, religius, dan berbudaya dapat kita wujudkan,” ujarnya.
(azm/arrahmah.com)