SARAROGHA (Arrahmah.com) – Pemimpin baru mujahidin Taliban Pakistan bertemu dengan wartawan untuk pertama kalinya sejak mengambil alih tampuk kepemimpinan Taliban. Di hadapan para wartawan, ia bersumpah untuk membalas Amerika Serikat dan para penguasa munafik Pakistan atas serangan udara yang seringkali dilancarkan di sepanjang perbatasan Afghanistan.
Kemunculan Hakimullah Mehsud ini menepis spekulasi yang selama ini marak diberitakan oleh media bahwa ia telah tewas dalam cekcok perebutan kepemimpinan di dalam kelompok mujahidin yang dipicu oleh tewasnya pemimpin sebelumnya, Baitullah Mehsud, dalam sebuah serangan rudal.
Hakimullah Mehsud yang diapit oleh komandan Taliban lainnya berbicara di hadapan wartawan pada Minggu (4/10) dan meminta hasil wawancara tersebut hanya diterbitkan hari Senin (5/10).
Mehsud mengatakan bahwa pihaknya akan membalas pembunuhan terhadap Baitullah Mehsud dan akan kembali menyerang para penguasa munafik Pakistan dan AS karena akhir-akhir ini mereka (AS yang dilegalkan oleh pemerintah Pakistan) meningkatnya jumlah serangan misilnya di sepanjang perbatasan Pakistan dengan Afghanistan.
Pesawat tanpa awak milik itu telah melancarkan lebih dari 70 serangan di barat laut Pakistan selama setahun terakhir dengan dalih mengincar dan membunuh beberapa komandan jihad Taliban atas bersama dengan para simpatisannya. Namun sejauh ini, warga sipil yang lebih banyak menjadi korban.
Pemerintah Pakistan memang terang-terangan mengecam serangan itu, tetapi banyak yang yakin bahwa pemerintah Pakistan pun memiliki peranan dalam aksi brutal yang hampir mirip dengan pembantaian warga sipil tersebut.
Para pejabat Amerika mengatakan mereka sedang mempertimbangkan strategi serangan yang lebih intensif dikombinasikan dengan pengerahan pasukan operasi khusus di perbatasan Pakistan yang ditargetkan terhadap al-Qaidah dan Taliban, sebagai bagian dari alternatif untuk mengirim lebih banyak pasukan ke Afghanistan.
Sebagai bagian dari serangan terhadap kepemimpinan Taliban, saudara Mehsud, Kalimullah, diklaim tewas bulan lalu. Tak berhenti sampai di sana, para pejabat munafik Pakistan pun kemudian berspekulasi dan menyebarkan isu bahwa Hakimullah telah tewas dalam aksi saling tembak baru-baru ini.
Mehsud mengecam Islamabad yang sepertinya lebih rela menjadi sahabat negara-negara Barat ketimbang membela negeri dan rakyatnya sendiri. Ia pun bersumpah untuk mengembalikan penerapan aturan Islam di negara tersebut. (althaf/ap/ansar/arrahmah.com)