Hakimullah Mehsud, amir Taliban Pakistan, telah Syahid (In Syaa Allah) oleh serangan pengecut pesawat tak berawak AS di wilayah Waziristan Utara, Pakistan yang berbatasan dengan Afghanistan, sumber-sumber keamanan mengatakan kepada Al Jazeera.
Mehsud , yang diyakini berusia pertengahan 30-an dan merupakan salah satu orang paling dicari di Pakistan, sebelumnya telah beberapa kali dilaporkan meninggal.
Tapi Jumat malam, beberapa sumber intelijen dan militer di seluruh Pakistan menegaskan ia telah meninggal bersama dengan pengawalnya dan supir, dalam serangan pesawat tak berawak AS .
Taliban telah mengonfirmasi berita kematian Mehsud, tetapi tidak ada komentar dari pemerintah boneka Pakistan.
AS sebelumnya pernah menawarkan hadiah sebesar 5 juta USD untuk penangkapan Mehsud setelah ia muncul dalam sebuah video perpisahan dengan pembom syahid Yordania yang menewaskan tujuh karyawan CIA di sebuah pangkalan di Afghanistan pada tahun 2009. Para jaksa AS telah menuduhnya terlibat dalam serangan tersebut .
Pembunuhan itu adalah yang terbaru dalam serangkaian pembunuhan terhadap anggota Taliban Pakistan. Sebuah serangan pesawat tak berawak menewaskan Mehsud nomor dua pada Mei dan salah satu letnan terbesarnya ditangkap di Afghanistan bulan lalu .
Meninggalnya Mehsud bertepatan dengan bulan rencana pembicaraan damai antara Taliban dan pemerintah baru Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif, yang mendapatkan kemenangan telak dalam pemilihan bulan Mei .
Sosok yang menonjol
Mehsud dikenal dalam gerakan Taliban setelah sejumlah serangan yang menghancurkan tentara Pakistan pada tahun 2007.
Pertama kalinya ia muncul di sebuah surat kabar berbahasa Inggris yang datang ketika ia ditunjuk sebagai juru bicara Baitullah Mehsud rahimahullah, pendahulu dan juga mentornya .
Mehsud kemudian memperoleh reputasi untuk melatih pertempuran, terutama dengan AK-47, dan menjabat sebagai wakil komandan Baitullah Mehsud sampai pemimpin tersebut Syahid dalam serangan rudal pesawat tak berawak CIA pada 8 Agustus 2009.
Mehsud dilaporkan sebagai seorang komandan Taliban yang sangat mobile dalam mengatur wilayah kependudukannya, terutama Khyber, Kurram dan Orakzai .
Dia adalah seorang pemimpin yang pandai bicara. Dia juga pemimpin Taliban Pakistan yang paling sukses sampai saat ini.
Seorang wartawan BBC, Syed Shoaib Hasan pernah bertemu dengan Mehsud, dan dia terkesan dengan “pemuda tampan dengan sikap yang menyenangkan “, meskipun “bahaya terpancar darinya”.
“Dia mengemudi seperti orang kesurupan, manuver di sekitar tikungan setajam pisau cukur pada kecepatan yang hampir tak mungkin,” ujar Hasan.
Reputasi Mehsud tumbuh seiring dengan setiap klaim yang tidak akurat oleh pemerintah boneka Pakistan bahwa Hakimullah telah meninggal. Beberapa kali media melaporkan tentang meninggalnya Mehsud.
Pada tanggal 10 Agustus 2009, para pejabat Pakistan mengumumkan kematiannya, mengatakan ia telah terpukul oleh serangan pesawat tak berawak setelah menolak panggilan telepon.
Tapi sejam kemudian seorang wartawan kantor berita Reuters melaporkan dia telah berbicara dengan Mehsud setelah serangan itu .
Ia seorang yang kharismatik dan menjadi pusat perhatian, Mehsud memimpin Tehreek – e – Taliban Pakistan (TTP) dalam beberapa serangan yang paling berani dari enam tahun pemberontakan berdarah.
Washington mencap Mehsud sebagai komandan “terorisme” setelah serangan bom syahid di sebuah pangkalan CIA di Afghanistan pada bulan Desember 2009 menewaskan tujuh agen CIA, dan merupakan serangan paling mematikan sejak tahun 1983.
Amerika Serikat menawarkan 5 juta USD untuk informasi mengenai keberadaan Mehsud dan memasukkan organisasi TTP ke daftar hitam kelompok teroris asing.
Mehsud dilahirkan dekat kota Jandola di Waziristan Selatan sekitar tahun 1980 dan bersekolah di sebuah sekolah di desa kecil di distrik Hangu.
Ayahnya memiliki toko kelontong dan Mehsud muda membantu berjualan di tokonya di sela pendidikannya di madrasah, sekolah agama yang sangat membantu keilmuan dan kaderisasi Mujahidin untuk melawan pasukan penjajah AS di Afghanistan.
Banyak yang percaya setelah ia bertemu Baitullah Mehsud, yang kemudian mendirikan TTP, ia memutuskan untuk memulai gerakan militansi sebagai cara hidup dan meninggalkan pendidikannya.
Ia memiliki karir yang cepat di TTP, ia pernah diangkat menjadi juru bicara Baitullah pada tahun 2004 dan pada tahun 2008 menjadi komandan Orakzai, Kurram dan Khyber, tiga dari tujuh distrik di daerah suku semi-otonomi di perbatasan Afghanistan .
Dia melakukan serangan berani terhadap konvoi logistik pasukan NATO di Afghanistan, dan kemudian berpose dengan kendaraan Humvee NATO setelah berhasil dalam operasi penyergapan.
Ia kemudian memiliki gelar Hakimullah, atau orang yang memiliki pengetahuan hehingga namanya menjadi Hakimullah Mehsud.
Setelah serangan pesawat tak berawak menewaskan pemimpin TTP, Baitullah Mehsud pada bulan Agustus 2009, kemudian Hakimullah mengambil kemudi TTP.
Dia mendorong TTP lebih dekat dengan jaringan Al-Qaeda dan mengawasi beberapa wilayah paling berdarah di Pakistan.
Ia bersumpah untuk membalas kematian Baitullah dan dalam beberapa minggu terakhir jaringan ini mengklaim telah melakukan pengepungan selama 20 jam atas markas besar militer Pakistan, serangan yang memalukan terhadap lembaga paling kuat di negeri Pakistan.
Setelah berbulan-bulan tidak pernah terlihat publik setelah rencana pembunuhan atas dirinya oleh rudal AS pada Januari 2010, Hakimullah muncul kembali mengancam serangan balas dendam pada kota-kota besar AS yang disiarkan di video pada bulan Mei 2013.
Seorang wartawan AFP yang menemuinya dua kali mengatakan Mehsud memiliki kesukaan atas senjata api dan drama, ramah dan riang pada saat wawancara, bahkan mengajak wartawan untuk kompetisi keahlian menembak .
Sesaat sebelum serangan pesawat tak berawak 2010, ia muncul dalam sebuah video dengan agen ganda Al Qaeda asal Yordania yang mengaku bertanggung jawab atas serangan Syahid di markas CIA di Khost.
Hanya beberapa minggu sebelum kematiannya, Hakimullah memberikan wawancara kepada BBC di daerah kesukuan di mana ia berjanji untuk terus menyerang target AS. (Fitri Asad/arrahmah.com)