LONDON (Arrahmah.com) – Seorang hakim imigrasi Inggris menolak jaminan untuk Syeikh abu Qatada, dan ia mengatakan tidak bisa “mengambil resiko” untuk membiarkan Syeikh Abu Qatada bebas berada di jalanan selama Olimpiade London berlangsung.
Syeikh Abu Qatada berada di penjara dengan keamanan tingkat tinggi sementara masalah mengenai deportasi dirinya ke Yordania atas tuduhan “teror” masih terus bergulir. Baik pemerintah Inggris maupun Yordania ingin ulama kharismatik tersebut diadili di Yordania, namun pengacaranya menolak karena ia akan disiksa jika dideportasi.
Syeikh Abu Qatada telah kehilangan tawaran untuk membuat banding terakhir dari perintah deportasi dirinya ke pengadilan HAM Eropa pada Senin (28/5/2012), tetapi pengacaranya telah meminta pembebasannya dengan uang jaminan karena proses deportasi masih bisa memakan waktu berbulan-bulan.
Hakim dan pejabat kafir Inggris menolaknya dan mengatakan pada Senin sore bahwa jika Abu Qatada dibebaskan di jalan-jalan London akan “menjadi sangat bermasalah” pada saat keamanan tingkat tinggi yang akan berlangsung pada 27 Juli sampai 12 Agustus di London.
Hakim imigrasi Inggris, John Mitting memutuskan bahwa Syeikh harus tetap berada di penjara tanpa jaminan menjelang banding deportasi.
“Ini sangat mengherankan bahwa dia tidak akan mendapat jaminan,” lapor reporter Al Jazeera dari London. “Untuk saat ini Abu Qatada akan tetap berada di penjara Inggris.”
“Kita tahu bahwa keputusan apapun tidak akan tercapai sampai akhir November tahun ini,” lanjutnya yang mendengar bahwa banding akan ditetapkan pada Oktober mendatang.
Syeikh Abu Qatada (51), pernah digambarkan oleh hakim Spanyol sebagai “tangan kanan Syeikh Usamah bin Ladin rahimahullah“, dihukum dalam pengadilan in absentia di Yordania pada 1998 lalu dengan tuduhan keterlibatan dalam “serangan teror”.
Dia mengklaim suaka di Inggris pada tahun 1993, namun para pejabat kafir Inggris mengatakan bahwa ia adalah “ancaman” bagi keamanan Inggris dan harus dideportasi sebelum London menjadi tuan rumah Olimpiade pada bulan Juli hingga Agustus mendatang. (haninmazaya/arrahmah.com)