MESIR (Arrahmah.com) – Koordinator Hakim untuk gerakan Mesir, Waleed Shorrabi mengatakan pada Rabu (8/1/2014) bahwa lebih dari 80 persen hakim di Mesir menentang aksi militer yang sedang berlangsung di Mesir saat ini.
Berbicara kepada Ahmed Mansour di TV Al-Jazeera, Shorrabi mengatakan, “Hakim-hakim di Mesir tidak ada hubungannya dengan masalah mereka sendiri. Dewan militerlah yang menjalankannya.”
Dia menambahkan, “Setiap hakim yang berhubungan dengan masalah-masalah yang harus dijalani dengan para pengusaha Koptik, yang dikenal karena dukungan penuhnya terhadap kudeta, diselidiki seperti Hakim Ahmed Yahya, hakim ketua dari Pengadilan Kairo Selatan.”
Shorrabi mengatakan bahwa para hakim ditugaskan berdasarkan hubungan dekat mereka dengan otoritas saat ini. “Mereka yang sangat dekat dengan otoritas dipromosikan lebih lanjut,” katanya, “dan para hakim independen ditugaskan untuk pengadilan minor jauh dari Kairo, di mana kasus-kasus besar mengenai tokoh masyarakat diambil.”
Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa para hakim tetap diam tentang langkah-langkah militer karena, “mereka takut sedang diselidiki, mirip dengan apa yang terjadi dengan saya.”
Dalam pidatonya, Shorrabi menyatakan bahwa hakim terkemuka Mahfouz Saber, kepala dewan disiplin bagi para hakim, Mohamed Fahmi, Ahmed Idris dan Mohamed Mahjoub memiliki hubungan dengan rezim saat ini. Dia mengatakan bahwa fakta-fakta tentang masalah korupsi telah ditutup-tutupi.
Dia juga menyatakan Mahjoub, yang menyelidiki mantan Presiden Muhammad Mursi karena kerjasamanya dengan Hamas, gagal selama studinya. (banan/arrahmah.com)