SAFED (Arrahmah.com) – Para pemimpin agama “Israel” telah menyatakan bahwa anak-anak dari semua pejuang Palestina yang melakukan serangan terhadap “Israel” di Al-Quds, harus digantung setinggi 50 meter, seperti dilansir Shahamat (2/11/2015).
Saleh Al-Na’ami, analis dan peneliti politik “Israel” menulis di halaman twitter-nya bahwa tokoh agama Yahudi (Hakham) dari kota Safed “Israel” menyatakan selama konvensi, bahwa itu wajib bagi “Israel” untuk menggantung anak-anak pejuang Palestina yang melakukan serangan martir, di jantung Yerusalem dari puncak pohon setinggi 50 meter.
Analis ini menambahkan bahwa para pemimpin agama Israel (Hakhamat) telah terus-menerus memprovokasi warga “Israel” terhadap warga Palestina yang mencetuskan permusuhan, prasangka, rasisme, dan perang di hati “Israel”.
Ekstrimis “Israel” ini sebelumnya menuntut rezim “Israel” agar membuat resimen militer yang bertugas khusus melakukan genosida terhadap rakyat Palestina seperti satgas Hitler memusnahkan orang-orang Yahudi.
Keputusan para Rabbi “Israel” (Hakham) ini, yang menyerukan agar terbentuk resimen khusus bertugas melakukan pembunuhan massal dan genosida warga Palestina, diterbitkan dalam bentuk majalah dan didistribusikan di biara-biara dalam jumlah yang besar. Mereka juga menyatakan bahwa itu adalah kewajiban untuk membuat seperti satuan tugas militer secepat mungkin.
Hakham Eliyahu, pengkhotbah Yahudi yang terkenal rasis, juga menyatakan bahwa sebagian besar warga Israel mendukung keputusannya untuk menggantung anak-anak pejuang Palestina dari puncak pohon setinggi 50 meter.
Dia menambahkan bahwa keputusan ini tidak harus diambil sebagai fenomena rasis, sebaliknya ini adalah bentuk cintanya terhadap “Israel”. Semua orang Arab hidup di sini harus memahami bahwa mereka tinggal di sini tidak lebih dari seperti tamu. Jika mereka ingin menciptakan masalah bagi pemerintah “Israel”, maka mereka tidak akan disambut di sini.
Yahudi menyampaikan dekrit kepada rakyatnya untuk menggantung anak-anak pejuang Palestina setinggi 50 meter dari puncak pohon, dan pada saat yang sama mendesak pemerintah dan mengatakan itu adalah kewajiban membangun satuan tugas militer khusus untuk melakukan genosida terhadap Palestina, seperti Hitler telah membunuh orang-orang Yahudi.
(fath/arrahmah.com)