DAMASKUS (Arrahmah.com) – Der Spiegel, sebuah majalah Jerman, baru-baru ini mengupas Daulah Islamiyah atau yang lebih dikenal ISIS beserta sosok yang disebut-sebut sebagai tokoh utama pembentukannya yakni, Haji Bakar. Dalam sebuah operasi yang menargetkan Haji Bakar pada Januari 2014 lalu, ditemukan sebuah dokumen rahasia terkait ISIS yang ringkas dan terperinci, namun sangat penting dan berbahaya.
Der Spiegel menganggap penulisan struktur kelembagaan ISIS di atas buku notes kedinasan rezim Assad itu hanyalah suatu “kebetulan” belaka. Demikian dikutip Kiblat dari Zaman al-Wasl, Selasa (21/4/2015).
Dalam laporannya tentang Samir Abdu Muhammad Al-Khalifawi atau yang dikenal sebagai Haji Bakar, Der Spiegel menampilkan sejumlah halaman (buku notes) berisi instruksi (sistem koordinasi, red.) dan gambar struktur kelembagaan ISIS yang diduga ditulis sendiri oleh Haji Bakar dengan tulisan tangan. Dokumen itu ditulis di atas kertas buku notes keluaran “Muassasatul Iskan Asykariyah”, di bawah Kementerian Pertahanan rezim Bashar Assad. Bahkan, logo lembaga resmi pertahanan Suriah juga tertera di atas setiap lembar buku notes tersebut.
Kendati gambar pada dokumen itu tidak terlihat jelas, akan tetapi garis-garis (struktur) yang digambarkan itu terlihat sebagai sesuatu yang sangat serius. Terlebih, jika kita mengingat kecerdasan dan keahlian intelijen yang dimiliki Haji Bakar.
Reporter Der Spigel sendiri mengungkapkan “kejutan besar” dari (kinerja) Haji Bakar yang mampu menembus faksi-faksi revolusi Suriah yang ada di dalamnya. Terlebih bagi orang-orang yang terbiasa dengan dunia intelijen selama hidupnya, meski tanpa diketahui identitas, atau jabatan atau seberapa ‘bahayanya’ Haji Bakar, (seorang intel) akan diketahui setelah kematiannya dan terungkap melalui dokumen yang dibawanya.
Haji Bakar, menurut dokumen dan manuskrip yang ditinggalkannya, memiliki jam terbang yang sangat tinggi di bidang keamanan selama bertahun-tahun di dinas intelijen udara Iraq di masa rezim Saddam Husain. Dia juga memiliki kemampuan di dunia intelijen dan sanggup menyamar secara halus.
Haji Bakar benar-benar memiliki semua ini. Tidak mungkin dia menjadi model (intel) yang menjatuhkan pilihannya murni kebetulan, kecuali jika sang tokoh nomor satu ISIS itu tidak mampu menyediakan kertas untuk menuliskan rencana-rencananya yang besar dan meninggalkan petunjuk!
“Muassasatul Iskan Asykariyah” merupakan salah satu lembaga utama yang dimiliki Hafidz Assad, yang kemudian diwariskan kepada Bashar Assad, yang mendapatkan perhatian khusus. Pengurusnya diserahkan kepada kerabat mereka dari keluarga Syalusy, terutama Riyadh Salusy.
Keluarga Syalusy mengelola perusahaannya sesuai keinginan Hafidz dan Bashar Assad dengan bayaran miliaran Lira. Gaji mereka, mayoritas diambil dari hasil keuntungan pasar dan rekonstruksi bangunan.
Wallahua’lam bish-shawwab. (adibahasan/arrahmah.com)