BOGOR (Arrahmah.com) – Sudah selayaknya seorang yang mencintai Rasulullah juga mencintai Ahlul Bait dan Sahabat. Namun, saat ini ada segolongan yang menyatakan cinta Rasul tetapi mereka membenci ahlul bait dan para sahabat. Kelompok tersebut adalah Syiah.
Syiah merupakan aliran membahayakan. Bukan hanya membayakan umat Islam tetapi juga membahayakan keutuhan negara, demikian ungkap Habib Ahmad Zain al Kaff pada tabligh akbar bertema Cinta Rasul, Cinta Sahabat, Cinta Ahlul Bait di Panggung Utama Az Zikra Islamic Fair, Sentul Bogor, Ahad (17/5/2015).
Sebuah acara yang kata Habib dicintai Allah dan Rasul-Nya karena acara ini dimaksudkan membela akidah yang benar dan membela Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam, yang saat ini dilecehkan oleh Syiah.
Namun perlu diperhatikan mengkaji aliran Syiah berbeda dengan mengkaji yang lain karena Syiah menggunakan metode taqiyah. Sebuah metode yang yang mengharuskan seseorang berbohong untuk menyembunyikan identitas yang sebenarnya.
“Sesungguhnya 90% di dalam agama Syiah itu taqiyah. Sehingga orang dianggap tidak beragama syiah kalau dia tidak taqiyah”, jelas Habib Zain.
“Karenanya, jangan berdialog dengan Syiah dan jangan meriwayatkan sesuatu dari orang-orang Syiah karena mereka suka berbohong”, lanjutnya. Untuk mengetahui hakikat Syiah harus mengkaji kitab-kitab yang menjadi rujukan dan diakui oleh mereka.
Syiah ancam NKRI
Indonesia adalah bumi ahlus sunnah wal jamaah, meskipun ada beberapa pergerakan yang berbeda. Namum mereka adalah dalam kesatuan ahlus sunnah wal jamaah, yaitu kelompok yang berpegangan dengan apa yang datang dari Rasulullah dan para sahabat. Anehnya orang-orang Syiah Iran datang ke Indonesia mengajak dan menyerukan ukhuwwah Islamiyyah. Padahal di negaranya, mereka selalu membantai dan menghina Rasulullah dan para Sahabat.
“Ukhuwah Islamiyyah itu bisa diterapkan sesama ahlus sunnah, dan tidak bisa diterapkan dengan orang Syiah karena perbedaan antara ahlussunah dengan Syiah adalah perbedaan ushuliyah”, jelas Ustadz Habib Ahmad Zein al Kaff.
Sangat disayangkan jika ada tokoh islam yang didengar suaranya justru mengatakan bahwa Syiah masih bagian dari Islam dan mengatakan perbedaan yang ada hanyalah perbedaan furu’iyah.
Hal-hal yang Menyebabkan Kekafiran Syiah
1. Syiah menolak Kalamullah. Penolakan ini terlihat dalam berbagai kenyataan, antara lain;
Mereka kaum Syiah mengatakan bahwa Ummul mukminin Aisya telah berbuat serong, padahal Allah telah menyatakan kesucian ummul mukminin tersebut dalam Al Qur’an
“Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya adzab yang besar. Mengapa di waktu kamu mendengar berita bohong itu orang-orang mukminin dan mukminat tidak bersangka balik terhadap diri mereka sendiri, dan (mengapa tidak) berkata, “Ini adalah suatu berita bohong yang nyata.” … (QS. an-Nur [24] : 11-20)
2. Berkeyakinan bahwa Al Quran menurut mereka sudah tidak orisinil tapi sudah dirubah olen sahabat. Padahal Allah yang menjaganya sendiri sebagaimana firman-Nya
“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (Al-Hijr: 9)
3. Mereka mempunyai imam-imam yang kedudukannya tidak bisa dicapai oleh para rasul bahkan para malaikat.
4. Menghadap kuburnya imam lebih afdhal daripada menghadap Masjidil Haram
Di akhir sesinya, Habib Ahmad Zain al Kaff mengajak untuk menyelamatkan ummah dari paham Syiah yang menyesatkan. “Saat ini Syiah menari di atas perpecahan kaum Muslimin”, ungkapnya. Selanjutnya beliau menyampaikan sebuah hadits, yang artinya
“Apabila timbul fitnah atau bid’ah, dimana Sahabat Sahabatku dicaci maki, maka setiap orang yang berilmu diperintahkan untuk menyampaikan ilmunya (menyampaikan apa yang ia ketahui mengenai kesesatan Syi’ah). Dan barang siapa tidak melaksanakan perintah tersebut, maka dia akan mendapat laknat dari Allah dan dari malaikat serta dari seluruh manusia. Semua amal kebajikannya, baik yang berupa amalan wajib maupun amalan sunnah tidak akan diterima oleh Allah.” (azmuttaqin/*/arrahmah.com)