TRIPOLI (Arrahmah.com) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah diperingatkan pada Ahad (2/8/2020) untuk menjaga pasukannya keluar dari Libya atau akan menghadapi tanggapan bersenjata.
Peringatan itu datang dari orang kuat militer timur Libya Jenderal Khalifa Haftar, yang memimpin Tentara Nasional Libya (LNA) dalam konflik dengan Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) di Tripoli, dipimpin oleh Fayez Al-Sarraj.
Erdogan telah mengirim tentara bayaran yang didukung Turki dari Suriah untuk berperang bersama GNA, bersama dengan artileri dan senjata berat.
Dalam pidatonya kepada pasukan saat memperingati Idul Adha, Haftar menuduh presiden Turki datang ke Libya untuk mencari warisan leluhurnya.
“Kami memberi tahu dia bahwa kami akan menerjemahkan warisan leluhurmu dengan peluru,” kata Haftar.
“Untuk pasukan Turki di Libya, tidak akan ada belas kasihan karena mereka tidak pantas mendapatkan belas kasihan,” lanjutnya.
“Abu Dhabi melakukan apa yang dilakukannya di Libya, melakukan apa yang dilakukannya di Suriah. Semua itu sedang direkam. Di tempat dan waktu yang tepat, urusan ini akan diselesaikan,” kata Akar.
“Kita perlu bertanya kepada Abu Dhabi, dari mana permusuhan ini, dari mana niat ini, dari mana kecemburuan ini berasal?” lanjutnya.
Gargash kemudian menanggapi dengan memberikan peringatan kepada Turki untuk berhenti mencampuri urusan Arab.
(ameera/arrahmah.com)