TRIPOLI (Arrahmah.com) – “Kami tidak akan pernah menerima kolonialisme. Turki telah tinggal di Libya selama 300 tahun dan Libya tidak melihat apa pun selain kejahatan,” klaim Kepala Tentara Nasional Libya (LNA), Khalifa Haftar pada hari Sabtu selama kunjungan dengan batalyon Tariq bin Ziyad.
Dalam beberpaa foto, Haftar terlihat menemui para perwira LNA sebagai bagian dari turnya di dalam markas batalion untuk memeriksa persiapan pertempuran mereka.
“Libya akan menghadapi setiap penjajah dan akan mengusirnya. Kami sedang waspada dan pengusiran mereka akan menjadi tujuan utama kami,” lanjut Hafar dalam pidatonya, seperti dilansir Al Arabiya (1/8/2020).
Pasukan Turki telah ditempatkan di negara itu yang mendukung pasukan yang terkait dengan Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) di Libya barat.
Haftar juga berbicara tentang penyesalannya atas rekrutmen tentara bayaran oleh Turki dari “negara tercinta seperti Suriah,” seraya menambahkan bahwa “ini bukan tentara Suriah melainkan kelompok tentara bayaran tanpa tanah air dan tanpa keluarga.”
Turki mengirim lebih dari 400 tentara bayaran ke Libya pekan lalu, meningkatkan jumlah tentara bayaran Suriah yang dikerahkan ke Libya menjadi 16.500, menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), kelompok pemantau yang berbasis di Inggris. (haninmazaya/arrahmah.com)