JAKARTA (Arrahmah.com) – Maasya Allah, Fajar Islami Abdurokhim Wahyudiono (11), penderita cerebral palsy (CP), yang hafal 30 Juz Al Qur’an, mendapat hadiah berhaji tahun ini. Hadiah tersebut merupakan pemberian Duta Besar Arab Saudi bersama keluarganya. Anak cerdas asal Solo ini, juga akan mendapat jamuan resmi kenegaraan untuk dipertemukan dengan idolanya, Imam Masjidil Haram Syeikh Dr. Abdurachman Asudaish. Demikian AS melaporkan pada Rabu (12/8/2015).
Meskipun jika berbicara, suara Fajar terdengar tidak jelas, ia selalu percaya diri saat menjawab pertanyaan tentang ayat-ayat Al-Qur’an. Ia mungkin tidak bisa membaca huruf Arab, tetapi ia bisa lantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an.
Fajar Islami, begitu sapaan akrabnya, telah menghafal seluruh ayat Al-Qur’an meskipun kesulitan yang ia hadapi, Maasyaa Allah. Anak luar biasa yang menderita cerebral palsy (CP) atau lumpuh otak ini, kiranya selangkah lagi menuju cita-citanya yang mulia yakni menjadi seorang imam di Masjidil Haram, Mekah.
Fajar menderita CP, sebuah kondisi terganggunya fungsi otak dan sistem saraf yang mengendalikan kamampuan gerakan, belajar, pendengaran, penglihatan dan berpikir.
Kemampuan Fajar untuk menghafal Al-Qur’an, atas izin Allah, juga tak lepas dari peran orangtuanya, Heny dan Joko Wahyudiono, yang yakin bahwa Al-Qur’an adalah obat bagi segala penyakit. Ketika anak mereka lahir prematur pada 2 Oktober 2003, mereka rutin memperdengarkan lantunan ayat suci Al-Qur’an seja Fajar masih dalam ruang perawatan intensif.
Sebagaimana dilansir Arrahmah September 2014, pemutaran lantunan Al-Qur’an terus dilakukan setelah Fajar dibawa ke rumah. Heny dan Joko sangat selektif tentang apa yang anaknya boleh atau tidak boleh dengar. Mereka juga memutuskan untuk tidak memiliki TV atau mendengarkan musik di rumah.
“Anak harus mendengarkan hal-hal yang baik. Segala sesuatu dari Al-Qur’an adalah baik, jadi itulah yang terbaik,” ujar Heny.
Setelah Fajar didiagnosa CP pada usia tiga bulan, Heny dan Joko terus melakukan terapi dengan ayat Al-Qur’an dan terapi psikologis. Saat usia Fajar tiga tahun, ia menunjukkan ketertarikan pada gambar, kemudian Heny membeli CD interaktif belajar Al-Qur’an dan itu cara Fajar belajar huruf Arab.
Ajaibnya, saat pertama kali Fajar dapat berbicara di usia tiga tahun, hal pertama yang keluar dari mulutnya adalah potongan ayat-ayat Al-Qur’an.
Dan, ketika Fajar berumur hampir empat tahun, ia telah menghafal seluruh ayat Al-Qur’an. Kemudian, ia mulai bertanya pada ibunya untuk menemukan ayat untuknya. Karena Heny bukan seorang hafizhah, ia mencari seorang ustadzah untuk mengajari Fajar. “Enam bulan berlalu, guru mengatakan bahwa Fajar telah menghafal 80-90 persen Al-Qur’an, meskipun tidak berurutan,” katanya.
Alhamdulillah, pada Desember 2012, pada usia sembilan tahun Fajar telah menghafal seluruh ayat Al-Qur’an secara berurutan dan kini mendapatkan kemulian atas keistimewaannya itu. Baarakallahu fiihu. (adibahasan/arrahmah.com)