ALEPPO (Arrahmah.id) — Presiden kelompok oposisi Suriah Koalisi Nasional Suriah (SNC), Salem al-Meslet, diserang dan dilempari oleh warga setempat ketika menghadiri aksi unjuk rasa menentang rekonsiliasi Turki dengan rezim Suriah di Azaz (13/1/2023).
Dilansir North Press Agency (14/1), al Meslet menuduh para pengunjuk rasa anti normalisasi Turki dengan rezim Suriah sebagai “penyusup anti-revolusi,” usai diteriaki Shabiha (ket: milisi kejam rezim Suriah)
“Ada penyusup anti-revolusi di antara warga sipil yang ingin menggagalkan berbagai hal,” tuduh Al Meslet, seperti dikutip dari North Press Agency.
Dalam protes, yang diorganisir di daerah-daerah yang dikuasai oposisi, pengunjuk rasa menuduh SNC telah menjual revolusi. Mereka meminta agar jajaran pemimpin di SNC dipecat.
Al-Meslet sendiri sebelumnya dalam sebuah pernyataan, setelah pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu, mengungkapkan harapan bahwa SNC telah banyak dibantu oleh Turki dan dia akan patuh pada prinsip dan tujuan revolusi.
Dia menambahkan, “Kami tidak akan menerima kehadiran rezim kriminal Suriah.”
Pada 6 Januari, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan harapan untuk mengadakan pertemuan dengan presiden Suriah.
Harapan itu dibalas Bashar al-Assad dengan mengatakan bahwa pertemuan harus produktif dengan tujuan mengakhiri pendudukan dan dukungan untuk terorisme. (hanoum/arrahmah.id)