(Arrahmah.com) – Dunia internasional gempar saat mujahidin Jabhah Nushrah mengumumkan bahwa enam kali serangan bom yang dilancarkannya pada bulan Sya’ban dan Ramadhan 1433 H telah menewaskan lebih dari 840 tentara rezim Suriah. Sudah sedemikian pesatkah kemajuan yang diraih oleh kelompok yang berafiliasi kepada Al-Qaeda itu?
Pertanyaan itu akan menemukan jawabannya jika dunia internasional menyaksikan video terbaru yang dirilis oleh Yayasan Media Al-Manarah Al-Baidha’ menjelang Idul Fitri 1433 H kemarin. Bidang Media mujahidin Jabhah Nushrah itu baru saja merilis video yang diberi judul Shidqul Wa’di 2, janji yang benar 2.
Video Shidqul Wa’di 2 merekam aksi-aksi serangan besar mujahidin Jabhah Nushrah selama bulan Juni 2012. Video itu terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama berdurasi 50 menit 59 detik dan video kedua berdurasi 37 menit 39 detik.
Video bagian pertama
Tayangan video diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, surat Ali Imran ayat 146-148 tentang para pengikut nabi yang yang beriman, berjihad dan bersabar di atas jalan jihad. Pemandangan pertama dalam video itu menunjukkan para tentara rezim Suriah menyiksa secara keji para pemuda muslim yang mereka tangkap. Tentara rezim Suriah juga menghentikan dua wanita muslimah di jalan raya, menyeret keduanya, menendang dan menginjak-injak keduanya. Seorang ibu menceritakan kebiadaban militer rezim Suriah kepada warga muslim sunni.
Video kemudian beralih kepada seorang anak kecil yang membujur kaku setelah ditembak mati oleh tentara rezim. Pembantaian demi pembantaian terhadap warga muslim sunni terus berlanjut. Video kemudian mengambil gambar anak-anak kecil yang bahkan tidak selamat dari pembantaian biadab di Houla dan tempat-tempat tersebut.
Pemimpin umum mujahidin Jabhah Nushrah, syaikh Abu Muhammad Al-Jaulani, menghasung mujahidin sunni untuk menegakkan panji Islam dan membela nasib anak-anak, wanita, orang tua dan para pria dewasa yang dibantai secara keji oleh rezim Suriah, semata-mata karena mereka adalah kaum muslimin sunni.
Video kemudian merekam beberapa operasi serangan yang dilakukan oleh mujahidin Jabhah Nushrah terhadap militer rezim Suriah. Di antaranya adalah:
1. Serangan bom syahid terhadap asrama militer Nairab di propinsi pinggiran Idlib.
Mujahidin melakukan observasi terhadap asrama militer Nairab yang diperkuat oleh pasukan tank dan kendaraan militer itu. Sebelum melakukan serangan bom bunuh diri, Abu Mush’ab Asy-Syimali, menyampaikan wasiat terakhirnya, melantunkan nasyid perpisahan, dan satu per satu rekan-rekannya memeluk erat dirinya dan mengucapkan selamat jalan kepadanya.
Video merekam detik-detik terakhir bagi sang pahlawan. Tampak mujahidin mengecek persiapan truk dan bom yang diletakkan di bak belakang truk. “Hari yang paling membahagiakan dalam hidupku adalah hari ini. Hari ini saya akan berangkat ke surga Allah, dengan izin Allah, “kata Abu Mush’ab Asy-Syimali. Abu Mush’ab Asy-Syimali dengan pakaian seragam militer dan rompi bom di badan kemudian menyetir truk penuh bahan peledak itu dengan tenang ke arah asrama militer.
Serangan bom syahid itu berhasil menghancurkan asrama militer Nairab, beberapa tank dan kendaraan militer. Puluhan perwira dan tentara rezim Suriah juga tewas oleh serangan itu. Ledakan yang sangat dahsyat menyebabkan kehancuran total dan menimbulkan gunung asap tebal yang terlihat dari jarak belasan kilometer.
2. Serangan bom mobil yang diparkir di bawah markas militer Idlib Timur
Serangan bom syahid yang menargetkan markas militer Idlib Timur dilakukan pada hari Jum’at, 8 Juni 2012 jam 5.37 pagi. Markas militer Idlib Timur adalah sebuah markas operasi militer kepolisian dan tentara rezim Suriah serta milisi Syiah Shabihah. Gedung tiga lantai itu berada di kawasan industry propinsi Idlib.
Satu regu mujahid Jabhah Nushrah bergerak maju untuk menyingkirkan seluruh barikade yang dipasang di sekitar gedung markas militer itu. Sebuah truk penuh bahan peledak kemudian dibawa oleh seorang mujahid dan diparkir di bawah gedung markas militer bagian timur. Bom mobil itu diledakkan dengan remote dari jarak jauh. Ledakan dahsyat akhirnya menghancurkan gedung dan menewaskan seluruh perwira, pasukan dan milisi Syiah di pagi yang cerah itu. Asap yang besar dan membumbung tinggi akibat ledakan itu terlihat jelas dari jarak beberapa kilometer. Video juga merekam dengan menjadi jelas kondisi gedung yang hancur pasca serangan.
3. Serangan bom mobil terhadap posko militer di Failun, propinsi Idlib
Mujahidin Jabhah Nushrah berhasil menangkap seorang perwira militer rezim murtad Suriah dan mobil dinasnya di distrik Failun, propinsi Idlib. Mobil dan perwira itu disandera oleh mujahidin. Mobilnya dipenuhi dengan bom dan sang perwira dipaksa untuk menyetir mobilnya ke arah posko jaga militer di belakang markas militer itu. Begitu mobil mencapai pintu posko jaga, remote mujahidin ditekan dan mobil meledak dengan dahsyat. Posko jaga itu hancur lebur dan beberapa tentara tewas serta luka parah oleh serangan itu. Lokasi ledakan juga mengalami kebakaran hebat.
4. Serangan bom syahid terhadap markas batalion militer di propinsi Hamah
Sebuah batalion militer rezim Suriah melakukan pembantaian biadab terhadap penduduk distrik Lathaminah, propinsi Hamah. Mereka juga merampas restoran Qatrun Nada, antara wilayah Ma’radas dan Thibatul El-Imam sebagai markas mereka. Tank-tank militer, panser-panser dan bis-bis militer di tempatkan di sekitar markas militer hasil rampokan itu.
Mujahid Jabhah Nushrah melakukan obeservasi lapangan dan membuat simulasi persiapan serangan. Dengan izin Allah, sang mujahid Abu Bakar Al-Hamawi berhasil meledakkan mobil penuh bahan peledak yang mengakibatkan kehancuran markas militer tersebut dan menewaskan banyak tentara musuh.
5. Serangan terhadap markas militer Kafr Zaita dengan mobil penuh bom yang diledakkan dengan remote jarak jauh
Komandan mujahidin menerangkan taktik serangan. Mujahidin lalu menyiapkan bom mobil. Dari arah depan, satu grup mujahidin terlibat baku tembak sengit dengan pasukan militer rezim Suriah di markas militer Kafr Zaita, distrik Kafr Zaita, propinsi Hamah. Kesibukan musuh menghadapi serangan dari arah depan itu dimanfaatkan oleh satu grup mujahidin lainnya untuk mengendalikan mobil sedan penuh bom dengan remote dari jarak jauh. Mobil bergerak dengan lincah tanpa hampatan berarti, berbelok ke dalam gedung markas militer, dan buum! Ledakan dahsyat diiringi asap membumbung tinggi sampai menggentarkan bangunan yang berjarak seratusan meter dari lokasi ledakan. Markas militer hancur, puluhan tentara rezim tewas, allahu akbar!!!
6. Serangan bom syahid terhadap markas militer Musaifirah di propinsi Dara’a
Sang mujahid pelaku serangan, Abul Walid Al-Janubi, membacakan wasiat terakhirnya untuk ibu dan istrinya serta kaum muslimin secara umum. Satu persatu mujahidin merangkulnya dan mengucapkan selamat jalan kepadanya. Dengan izin Allah, serangan itu menghancurkan markas militer Musaifirah dan menewaskan lebih dari 70 tentara rezim Suriah.
7. Serangan bom syahid terhadap markas militer Dir’a di propinsi Harrak
Sang mujahid pelaku serangan, Abu Nuris Al-Janubi, membacakan wasiat terakhirnya kepada umat Islam dan para pemuda Islam. Dengan izin Allah, serangan itu berhasil menghancurkan markas militer dan menewaskan banyak tentara rezim Suriah. Ledakan dahsyat disertai asap membumbung tinggi sehingga terlihat dari jarak yang sangat jauh.
Itulah sejumlah serangan besar mujahidin Jabhah Nushrah yang menewaskan ratusan tentara militer rezim Suriah. Syaikh Abu Muhammad Al-Jaulani, pemimpin umum mujahidin Jabhah Nushrah kemudian menyampaikan seruannya kepada mujahidin Jabhah Nushrah di seluruh wilayah Suriah untuk bangkit melakukan serangan demi serangan sebagai pembalasan atas kebiadaban rezim Suriah terhadap kaum muslimin sunni Suriah.
Pemandangan setelah itu beralih kepada mujahidin Jabhah Nusrah yang menggelar training militer bagi para anggota dan pemuda muslim Suriah. Dengan kondisi seadanya, training militer itu diikuti dengan penuh semangat oleh para mujahidin Suriah. Training meliputi ketangkasan fisik, penggunaan senjata dan taktik pertempuran.
Video kemudian beralih kepada operasi serangan dengan ranjau darat.
Mujahidin Jabhah Nushrah menghadang konvoi tank militer rezim Suriah dengan ranjau darat di kawasan timur Suriah. Operasi itu sukses menghancurkan tiga buah tank dan menewaskan seluruh tentara di dalamnya. Tank keempat berhasil direbut oleh mujahidin setelah terjadi baku tembak yang menewaskan seluruh tentara dalam tank. Tank yang mengalami kerusakan selama baku tembak itu akhirnya diledakkan oleh mujahidin.
Ranjau lain yang dipasang oleh mujahidin Jabhah Nusrah menghancurkan posko militer di distrik Qal’ah, propinsi Idlib.
Di distrik Atarib, propinsi pinggiran Alepo, ranjau mujahidin berhasil menghancurkan tank militer dalam konvoi pasukan rezim Suriah yang bergerak untuk membantai kaum muslimin di propinsi itu. Di distrik Saharah, propinsi pinggiran Alepo, ranjau mujahidin berhasil menghancurkan sebuah tank militer yang berada dalam konvoi patroli militer di wilayah itu.
Di pinggiran Damaskus, ranjau darat mujahidin menghancurkan sebuah mobil militer dan menewaskan seluruh tentara di dalamnya. Masih di pinggiran Damaskus, ranjau mujahidin menghancurkan sebuah panser militer dan menewaskan seluruh tentara di dalamnya.
Bagian akhir video itu merekam dua peristiwa yang sungguh menggetarkan jiwa. Mujahidin membatalkan peledakan ranjau atas sebuah kendaraan militer karena pada saat bersamaan ada sebuah mobil sipil yang melintas di jalan raya tersebut. Pada kesempatan lainnya, mujahidin membatalkan peledakan ranjau atas sebuah truk militer penuh tentara karena pada saat bersamaan ada sebuah mobil sipil yang melintas di jalan raya tersebut.
Mujahidin membuktikan bahwa mereka berperang melawan rezim Suriah. Mereka menyerang tentara, polisi, intel dan milisi Syiah Shabihah. Namun mereka tidak pernah menyerang warga muslim sunni. Justru mereka berperang untuk membela dan melindungi kaum muslimin sunni.
Peristiwa terakhir dalam video ini adalah perlakuan mujahidin terhadap musuh yang tertawan. Seorang tentara rezim Suriah berhasil ditawan oleh mujahidin. Dalam keadaan mata tertutup, ia diinterogasi oleh mujahidin. Namun tidak terbukti ia terlibat pembantaian terhadap kaum muslimin. Maka mujahidin pun membebaskannya, bahkan memberinya uang saku untuk kembali ke keluarganya. Tawanan itu mengaku diperlakukan dengan baik oleh mujahidin, tidak ada siksaan apapun terhadap dirinya, bahkan pakaiannya tetap bersih dan utuh!!!
Allahu akbar. Mujahidin membuktikan mereka hanya memerangi musuh-musuh Islam yang memerangi kaum muslimin. Mereka berjihad untuk membela kaum muslimin dan mencegah kezaliman rezim Suriah. Mereka berperang bukan karena faktor balas dendam semata.
Video bagian kedua
Video diawali dengan dokumentasi serangan bom syahid terhadap gedung markas keamanan nasional di wilayah Sayyidah Zainab, propinsi Damaskus pada 14 Juni 2012. Sang mujahid pelaku serangan, Abu Mu’awiyah Ad-Dimasyqi, membacakan wasiatnya kepada kaum muslimin sebelum melakukan operasi serangan. Mobil yang dikendarainya ditembaki oleh pasukan musuh, namun dengan izin Allah, serangan itu berlangsung dengan sukses. Bom meledak dengan dahsyat, menghancurkan gedung dan menewaskan banyak tentara rezim Suriah.
Empat hai sebelumnya, yaitu tanggal 8 Juni 2012, mujahidin memarkir sebuah mobil penuh bom di kantor kepolisian di distrik Qudsiya, Damaskus. Pada jam sibuk tersebut, pasukan militer, polisi dan milisi Syiah Shabihah biasa berkumpul untuk apel pagi sebelum berangkat menyerang desa-desa dan kota-kota muslim sunni. Bom meledak pada waktu yang tepat, tanpa mereka sangka-sangka, mengakibatkan kehancuran kendaraan dan menewaskan banyak tentara, polisi dan milisi Syiah Shabihah. Ketakutan dan kebingungan membuat sebagian mereka menembak sebagian yang lain. Allahu akbar wal hamdu lillah.
Mujahidin Jabhah Nusrah tidak hanya berperang melawan militer rezim Suriah. Mereka juga menggelar aksi bakti sosial kepada masyarakat muslim sunni di kawasan Suriah Timur. Mujahidin mengerahkan beberapa mobil penuh sembako, obat-obatan, air bersih dan bahan bakar untuk dibagikan kepada warga masyarakat yang hidup dalam kesulitan akibat penindasan rezim Suriah selama berlangsungnya revolusi Islam. Masyarakat di berbagai desa dan kota menyambut bantuan mujahidin dengan gembira dan antusias.
Ada peristiwa menarik selama proses pembagian bantuan makanan untuk penduduk tersebut. Seorang anak kecil sambil malu-malu berkata, “TV Suriah Ad-Dunia mengatakan Jabhah Nushrah adalah kelompok teroris bersenjata.”
Kamerawan mujahidin bertanya kepada sang anak, “Apa pendapatmu (tentang siaran TV rezim Suriah itu)?”
Sang anak dengan mantap menjawab, “Mereka (rezim Suriah) adalah para pembohong anak para pembohong.”
Pada Selasa, 6 Juni 2012, mujahidin Jabhah Nushrah melancarkan serangan bom besar terhadap dua markas militer di distrik Muhasan, Suriah Timur. Dua truk penuh bom diparkir mujahidin pada Selasa dini hari di luar gedung kedua markas militer Muhasan. Dengan remote dari jarak jauh, kedua truk diledakkan sehingga menghancurkan kedua gedung dan menewaskan banyak tentara rezim Suriah. Sisa pasukan rezim segera kabur dari kedua gedung tersebut.
Pada sore harinya pukul 17.50 mujahidin meninjau kedua gedung yang dihantam bom tersebut. Kehancuran gedung terjadi di bagian dalam dan luar. Mujahidin memeriksa bagian dalam dan sekitar gedung. Mereka juga membuat coret-coretan di sisa tembok gedung, antara lain bertuliskan: “Jabhah Nushrah, regu Ghuraba’ Muhasan’ dan “Inilah kesudahan nasib anjing-anjing Asad”. Dalam pernyataan resmi di depan bekas reruntuhan gedung, mujahidin menyatakan operasi itu sebagai balasan atas pembantaian di Houla dan kebiadaban rezim Suriah kepada kaum muslimin dan muslimat sunni di Suriah.
Mujahidin Jabhah Nusrah juga melakukan operasi bom syahid terhadap markas polisi militer di distrik Shalihiyah, Suriah Timur. Sang mujahid pelaku serangan, Al-Laits Al-Furati, nampak sedang menyetir mobilnya sembari menyenandungkan nasyid yahyal Islam, hiduplah Islam. Sebelum melakukan operasi, ia membacakan wasiat terakhirnya kepada kaum muslimin.
Kepada rezim Nushairiyah Suriah, sang mujahid menegaskan, “Kami putra-putra ahlus sunnah, para pejuang dan pegiat jihad. Semboyan kami: “Kami tidak akan selamat jika kalian selamat, kami tak bertahan hidup jika kalian masih bertahan hidup, kami berjanji akan membalas bombardir udara kalian dengan pemboman di darat, pembalasan setimpal, balasan sesuai dengan perbuatan yang kalian lakukan. Serangan-serangan berikutnya akan lebih merugikan dan pahit bagi kalian.”
Serangan di malam hari itu berlangsung dengan sukses. Gedung militer yang terdiri dari dua lantai itu hancur lebur. Puluhan tentara rezim Suriah tewas oleh serangan itu. Nampak masyarakat berkerumun dan meninjau gedung yang telah porak poranda oleh ledakan.
Tak hanya serangan bom syahid dan ranjau darat, regu mujahidin juga menggelar serangan penyergapan terhadap pasukan Keamanan Politik dan Polisi Militer di markas militer Syadadi, Suriah Timur.
Sebelum operasi serangan digelar, mujahidin melaksanakan shalat berjama’ah di tengah padang pasir. Kendaraan mujahidin kemudian bergerak ke arah target serangan. Komandan regu memberikan nasehat ruhani dan militer kepada seluruh anggotanya. Ia membangkitkan semangat jihad mereka dengan menyitir beberapa ayat dan hadits. Komandan lantas menjelaskan medan dan taktik penyergapan.
Beberapa orang mujahid yang berada di balik gundukan tanah dekat jalan raya menembaki dua kendaraan patroli musuh dengan senapan serbu. Jarak pertempuran cukup dekat dan hampir-hampir pelindung bagi para mujahid tersebut dari peluru musuh. Sementara itu beberapa mujahid yang ditempatkan di balik sebuah tembok kolam yang kering di tengah ladang menembaki musuh dengan senapan mesin. Pertempuran jarak cukup dekat dan sangat berani itu berlangsung dalam waktu cukup lama.
Akhirnya mujahidin berhasil menewaskan beberapa polisi militer Suriah. Dua orang pasukan keamanan politik tewas di tempat, sementara kawannya kabur dengan membawa mobil militer. Beberapa polisi militer mencoba untuk melarikan diri, namun dengan keberanian luar biasa seorang mujahid berlari, mengejar dan menembaki mereka. Mujahidin berhasil merampas satu mobil militer musuh, persenjataan dan amunisi mereka.
Total 7 polisi militer dan 2 pasukan keamanan politik tewas dalam baku tembak itu. Seorang tentara musuh berhasil ditangkap dalam keadaan hidup-hidup. Depan kamerawan mujahidin, ia menceritakan kisah peperangan dan penangkapan dirinya. Mujahidin juga memperlihatkan beberapa senjata dan amunisi yang berhasil mereka rampas dari pertempuran sengit itu. Konvoi kendaraan mujahidin lalu kembali ke wilayah Syadadi dan masyarakat menyambut kemenangan mereka dengan gembira.
Video diakhiri dengan pesan syaikh Abu Muhammad Al-Jaulani kepada mujahidin, “Ketahuilah bahwa sesungguhnya nyawa kaum muslimin merupakan amanat di pundak kalian. Maka berkorbanlah kalian dengan nyawa dan harta kalian!”
Allahu akbar, semoga Allah menerima amal jihad mereka, mengampuni dosa-dosa mereka dan menempatkan para syuhada’ mereka di surge Firdaus yang tertinggi. Semoga Allah menjaga kesinambungan jihad mereka dan menurunkan kemenangan kepada umat Islam Suriah melalui usaha mereka dan para mujahidin lainnya.
Link Download Video:
اVideo Bagian (1)
Kualitas Tinggi
https://ia600602.us.archive.org/13/items/nosra-waed-2-001/sw11.mp4
Kualitas Menegah
https://ia600602.us.archive.org/13/items/nosra-waed-2-001/sw12.rmvb
Kualitas Mobile
https://ia600602.us.archive.org/13/items/nosra-waed-2-001/sw13.mp4
اVideo Bagian (2)
Kualitas Tinggi
https://ia600602.us.archive.org/13/items/nosra-waed-2-001/sw21.mp4
Kualitas Menegah
https://ia600602.us.archive.org/13/items/nosra-waed-2-001/sw22.rmvb
Kualitas Mobile
https://ia600602.us.archive.org/13/items/nosra-waed-2-001/sw23.mp4
(muhib almajdi/arrahmah.com)